REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Konsulat RI Tawau kembali memfasilitasi pemulangan secara mandiri sebanyak 77 orang WNI yang terdampar di wilayah Sabah, Malaysia. Puluhan warga Indonesia itu terdampar akibat kebijakan pembatasan pergerakan yang diterapkan pemerintah setempat.
Siaran pers dari KJRI Tawau, Jumat (29/1), menyebutkan para WNI ini diberangkatkan menggunakan KM Nunukan Ekspres yang didatangkan secara khusus untuk menyeberangkan mereka dari Tawau menuju ke Nunukan, Kalimantan Utara.
Setelah itu mereka selanjutnya menuju daerah domisili masing-masing setelah selesai menjalani serangkaian proses yang harus dilalui setibanya di Nunukan, oleh pihak instansi terkait, Kamis (28/1).
Peserta program pemulangan sebagian besar merupakan para Pekerja Migran Indonesia yang sudah selesai masa kontraknya sehingga harus kembali ke tanah air.
Sedangkan sisanya merupakan para WNI pelawat yang masuk ke wilayah Sabah menggunakan fasilitas bebas visa 30 hari dengan berbagai tujuan yang kebanyakan untuk mengunjungi anggota keluarga/sanak famili, namun kemudian belum bisa kembali ke tanah air karena ditutupnya pelabuhan oleh pihak pemerintah setempat sejak 18 Maret 2020 akibat Covid-19.
Para WNI ini berasal dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara serta ada juga yang dari Jawa.
Plh. Konsul RI Tawau yang juga merupakan Pejabat Fungsi Konsuler I, Eko Bambang Sukartono, dengan didampingi Pejabat Fungi. Pensosbud Emir Faisal, melepas langsung keberangkatan mereka di Pelabuhan Internasional Tawau.
Pada kesempatan tersebut Eko mengingatkan staf yang bertugas agar melaksanakan tugasnya dengan baik, serta tidak lupa juga menekankan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, penggunaan handsanitizer, masker serta sarung tangan.
"Semoga perjalanan bapak ibu dilancarkan dan semua proses dapat dilalui dengan baik agar bisa segera pulang dan berkumpul dengan keluarga yang sudah menunggu di tanah air," ujarnya.