Jumat 29 Jan 2021 23:43 WIB

Mensos dan Menko PMK Tinjau Penyaluran BST Warga Solo

Ada 60.511 KPM penerima BST di Kota Solo

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kiri) bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini (kedua kiri) meninjau proses penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sembako e-Warung KUbe di Kampung Gulon, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/1/2021). Dalam kunjungannya ke Solo,  Menko PMK bersama Mensos meninjau sejumlah penyaluran bantuan sosial tunai dan mengunjungi Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof. Soeharso.
Foto:

Dalam kesempatan tersebut, Mensos dan Menko PMK melakukan diskusi dengan para penerima KPM dari Kelurahan Jebres. Salah seorang warga menanyakan apakah akan terus menerima BST selama pandemi Covid-19.

"Kami diploting menyalurkan BST sampai bulan April, tapi itu akan dilakukan evaluasi. Kalau memang Covid-19 itu nanti dirasakan belum selesai mungkin akan diperpanjang," jelas Mensos menanggapi pertanyaan warga tersebut.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, data penerima BST di Solo sempat dikurangi 9.000 PKM, tetapi saat ini sudah kembali seperti semula. Dia berharap agar warga Solo yang terdampak Covid-19 dan diusulkan menerima bantuan sosial agar diloloskan.

"Karena setiap hari masyarakat Solo yang terdampak Covid-19 terus meningkat. Mudah-mudahan setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang kita laksanakan ada hasilnya. Kalau belum, kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pencegahan dan menggerakkan ekonomi," terang Rudyatmo.

Wali Kota menambahkan, Pemkot Solo telah memiliki aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Elektronik (E-SIK) yang berisi data warga miskin, rentan miskin, dan sangat miskin. Melalui data tersebut, maka penyaluran bantuan sosial menjadi tepat sasaran.

 

Direktur Jaringan dan Layanan PT Pos Indonesia, Carles Sitorus, menyatakan, data penerima bantuan sosial dari Kemensos terus diperbarui. Sebab, ketika PT Pos mendatangi warga yang terdata di Kemensos, ada yang sudah meninggal, pindah rumah, maupun sudah naik kelas sehingga tidak membutuhkan bantuan lagi. Dengan pembaruan data, setiap bulan ada data baru penerima bantuan sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement