Sabtu 30 Jan 2021 01:39 WIB

DKPKP Gelar Operasi Pasar Cabai

Operasi pasar cabai sebagai langkah untuk menekan harga komoditi Cabai di pasar.

Petugas melayani pembeli telur ayam ras saat Gelar Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (DKPKP) DKI Jakarta di Pasar Petojo Ilir, Jakarta, Senin (28/12/2020). GPM yang digelar dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat terhadap kenaikan telur ayam ras dan cabai yang terjadi serentak di sejumlah pasar tersebut akan digelar kembali di Pasar Pluit, Pasar Cipete Selatan, Pasar Pos Pengumben, Pasar Kebayoran Lama, dan Pasar Rawamangun pada 29-30 Desember 2020 .
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas melayani pembeli telur ayam ras saat Gelar Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (DKPKP) DKI Jakarta di Pasar Petojo Ilir, Jakarta, Senin (28/12/2020). GPM yang digelar dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat terhadap kenaikan telur ayam ras dan cabai yang terjadi serentak di sejumlah pasar tersebut akan digelar kembali di Pasar Pluit, Pasar Cipete Selatan, Pasar Pos Pengumben, Pasar Kebayoran Lama, dan Pasar Rawamangun pada 29-30 Desember 2020 .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta tengah menyiapkan operasi pasar cabai sebagai langkah untuk menekan harga komoditi tersebut di sejumlah pasar.

"Kami sudah berkoordinasi dengan dengan Badan Ketahanan Pangan Kementanuntuk menekan harga cabai yang masih tinggi. Kami minta agar dilakukan perpanjangan operasi pasar cabai murah," kata Pelaksana tugas (Plt) DKPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati di Jakarta, Jumat (29/1).

Harga cabai rawit merah masih tinggi berkisar antara Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu. Bahkan data dari Info Pangan Jakartamencatat harga cabai rawit masih di posisi Rp 100 ribu per kilogram di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan pada Kamis (28/1).

Hingga Jumat ini, harga cabai rawit merah di Pasar Tebet Barat masih bertahan di angka tersebut, sedangkan di Pasar Metro Atom turun menjadi Rp 40 ribu dari Rp 45 ribu per kilogram pada hari sebelumnya. Dan tidak semua pasar mengalami kenaikan harga cabai rawit merah.

Elly menyebutkan, kenaikan harga cabai disebabkan faktor cuaca dan iklim di daerah produsen. Harga cabai ditingkat grosir juga tinggi sekitar Rp 68 ribu per kg.

Cabai di pasar tradisional dipasok dari tiga pasar induk, yakni Pasar Induk Kramatjati, Pasar Induk Cibitung, dan Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang. "Beberapa hari ini hujan terus di daerah sentra produksi, petani tidak memetik, sehingga pasokan ke Jakartaberkurang," kata Elly.

Terjadinya disparitas harga antar satu pasar dengan pasar lainnya, menurut Elly, selain karena pasokan yang dipengaruhi oleh cuaca, juga disebabkan dampak psikologis.

Menurut dia, pasar di Jakarta memiliki keunikan, apabila terletak di daerah elit maka mempengaruhi harga jual. Selain itu, semakin dekat pasar dengan pasar induk, harga jual lebih murah, karena rantai pasok dan biaya transportasi tidak mahal.

Elly menambahkan pihaknya masih dalam pembicaraan untuk melaksanakan operasi pasar. "Target sasaran kita operasi pasar di pasar-pasar yang notabene harganya tinggi tadi. Kalau harga masih Rp 60 ribu kita tidak operasi pasar," kata Elly.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement