Jumat 29 Jan 2021 17:34 WIB

Banyak Hoaks Merapi, Warga Diharap Cerdas Pilih Informasi

Tidak sedikit video itu yang ternyata merupakan video erupsi lama dari Merapi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Keterangan dari Kepala BPPTKG, Hanik Humaida (jilbab), diberikan usai terjadi erupsi di Gunung Merapi pada Kamis (24/5) dini hari.
Foto: Wahyu Suryana / Republika
Keterangan dari Kepala BPPTKG, Hanik Humaida (jilbab), diberikan usai terjadi erupsi di Gunung Merapi pada Kamis (24/5) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi memang mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak memasuki 2021. Namun, peningkatan aktivitas itu ternyata diiringi pula semakin banyaknya video-video hoaks terkait Gunung Merapi di media sosial.

Mulai video yang banyak dibagikan melalui aplikasi pesan seperti WhatsApp atau yang beredar di YouTube. Tidak sedikit video itu yang ternyata merupakan video erupsi lama dari Merapi, atau bahkan video dari aktivitas gunung api lain.

Hal itu turut ditanggapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menilai, masyarakat hari ini sudah cukup cerdas memilih informasi yang tepat untuk dikonsumsi.

"Kita harapkan dapat mengikuti terus informasi dari instansi yang berwenang dan bisa dipertanggung jawabkan," kata Hanik lewat jumpa pers daring, Jumat (29/1).

Selain itu, dia menekankan, media massa selama ini sudah banyak pula yang turut membantu meluruskan hoaks-hoaks tersebut. Hanik berharap, semua terus menjaga visi dan misi yang sama memberikan informasi yang tepat terkait Gunung Merapi.

 

 

photo
Awan panas dari bahan vulkanik mengalir menuruni lereng Gunung Merapi saat terjadi letusan di Sleman, Rabu, 27 Januari 2021. Gunung berapi paling aktif di Indonesia meletus Rabu dengan sungai lava dan awan gas yang membakar mengalir 1.500 meter (4.900 kaki) ke bawahnya. lereng. - (AP/Slamet Riyadi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement