REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi memang mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak memasuki 2021. Namun, peningkatan aktivitas itu ternyata diiringi pula semakin banyaknya video-video hoaks terkait Gunung Merapi di media sosial.
Mulai video yang banyak dibagikan melalui aplikasi pesan seperti WhatsApp atau yang beredar di YouTube. Tidak sedikit video itu yang ternyata merupakan video erupsi lama dari Merapi, atau bahkan video dari aktivitas gunung api lain.
Hal itu turut ditanggapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menilai, masyarakat hari ini sudah cukup cerdas memilih informasi yang tepat untuk dikonsumsi.
"Kita harapkan dapat mengikuti terus informasi dari instansi yang berwenang dan bisa dipertanggung jawabkan," kata Hanik lewat jumpa pers daring, Jumat (29/1).
Selain itu, dia menekankan, media massa selama ini sudah banyak pula yang turut membantu meluruskan hoaks-hoaks tersebut. Hanik berharap, semua terus menjaga visi dan misi yang sama memberikan informasi yang tepat terkait Gunung Merapi.