Kamis 28 Jan 2021 13:36 WIB

Angka Kematian Nakes di RI Tertinggi di Asia, Ketiga Dunia

Hingga 27 Januari, sebanyak 647 nakes wafat selama pandemi akibat Covid-19.

Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac ke tenaga kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/1/2021). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sebanyak 300.000 tenaga kesehatan telah disuntik vaksin COVID-19 Sinovac dari target sekitar 1,3 juta tenaga kesehatan.
Foto:

Saat angka kematian nakes di Indonesia tercatat tinggi, realisasi penyuntikan vaksinasi Covid-19 terhadap nakes masih rendah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyebut, rendahnya penyuntikan vaksinasi terhadap nakes ini disebabkan karena adanya masalah dalam manajemen lapangan.

“Ini kan memang baru awal-awal, vaksinasi ini awal-awal. Dimulai dari tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat, biasa di awal itu ada manajemen lapangan yang perlu diperbaiki,” ujar Jokowi usai mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Istana Presiden, Jakarta, Rabu (27/1).

Jokowi menyebut, vaksinasi baru dapat dilakukan terhadap sekitar 250 ribu tenaga kesehatan. Namun demikian, dalam dua hari terakhir ini, ia menyebut jumlah tenaga kesehatan yang mendapatkan vaksin sudah melonjak tajam.

“Jadi sehari bisa 50 ribu,” kata dia.

Pemerintah pun berharap target yang telah ditetapkan sebelumnya dapat terlaksana dengan baik. Sebab, Indonesia memiliki sekitar 30 ribu vaksinator di sekitar 10 ribu puskesmas dan juga tiga ribu rumah sakit.

Jokowi berharap, setidaknya vaksinasi dapat dilakukan terhadap sekitar 900 hingga satu juta orang dalam sehari.

“Ini target. Tapi memang itu perlu waktu, perlu manajemen lapangan yang baik dan ini yang selalu saya sampaikan kepada Menteri Kesehatan,” kata Jokowi.

Per Rabu (27/1), jumlah nakes yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 sebanyak 308.003 orang. Padahal tenaga medis yang ditargetkan mendapatkan imunisasi sekitar 1,4 juta orang.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) beralasan periode vaksinasi nakes masih lama dan pemerintah telah melakukan upaya akselerasi. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Kemenkes menargetkan bisa melakukan vaksinasi sekitar 400 ribu nakes hingga Januari, kemudian bertambah 1 juta selama Februari 2021.

"Sehingga, targetnya seluruh nakes sekitar 1,48 juta ini sudah divaksinasi hingga per akhir Februari 2021," katanya saat dihubungi Republika, Rabu (27/1).

Kemenkes mengaku telah melakukan akselerasi untuk segera merealisasikan target vaksinasi untuk nakes. Di antaranya membuka pos vaksinasi yang lebih luas di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) atau di Poltekes.

"Terobosan itu yang kami lakukan saat ini," ujar perempuan yang juga menjabat sebagai juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes ini.

Tak hanya itu, ia menambahkan kini nakes bisa langsung mendapatkan imunisasi tanpa harus mendaftarkan diri atau registrasi ulang di aplikasi Peduli Lindungi maupun aplikasi pesan instan Whatsapp. Sehingga, para nakes tidak lagi mengalami gangguan sistem pendaftaran ulang karena bisa langsung ke fasilitas kesehatan dan cukup membawa kartu identitas.

Namun, dia menambahkan, jika nakes tidak terdaftar dalam aplikasi Primary Care (P-Care) untuk pelayanan vaksinasi Covid-19 maka dia harus memastikan terdaftar. Nakes tersebut diminta ke Dinas Kesehatan (dinkes).

"(Pendaftaran) ini bisa dilakukan di dinas kesehatan (dinkes) dan instansi itu yang melakukan verifikasi," ujarnya.

In Picture: Jokowi Terima Dosis Kedua Vaksin Covid-19

photo
Presiden Joko Widodo (kiri) disuntik dosis kedua vaksin COVID-19 produksi Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/1/2021). Penyuntikan dosis kedua vaksin COVID-19 ke Presiden Joko Widodo tersebut sebagai lanjutan vaksinasi COVID-19 tahap pertama 13 Januari 2021 . - (ANTARA/HO/Setpres-Muchlis Jr)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement