REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- BPBD Jember bersama anggota Kodim 0824, Perhutani dan relawan melakukan mitigasi di kawasan rawan bencana erupsi Gunung Raung (3.332 mdpl) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (27/1).
"Hari ini kami melakukan pendampingan untuk survei daerah kawasan bencana erupsi Gunung Raung di dua lokasi yakni di lokasi larva beku dan Desa Jambearum," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo di Jember.
Menurutnya petugas terus melakukan pemantauan terkait dengan aktivitas Gunung Raung yang berstatus waspada, namun petugas mengimbau masyarakat tidak panik dan tetap tenang.
"Beberapa kali suara gemuruh memang terdengar, namun kami imbau warga tidak panik terhadap suara gemuruh yang berasal dari Gunung Raung. Petugas akan terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat," ucap dia.
Ia mengimbau masyarakat tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan dari pihak yang tidak bertanggung jawab terkait dengan aktivitas Gunung Raung, sehingga mengimbau untuk terus berkoordinasi dengan BPBD Jember dan perangkat desa setempat.
Sementara Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf La Ode M. Nurdin mengatakan anggotanya telah melakukan pemantauan perkembangan aktivitas Gunung Raung di Dusun Gayasan,Desa Gunung Malang Kec. Sumberjambe dan Dusun Curah Manis Desa Sidomulyo Kecamatan Silo.
"Kami juga meninjau jalur evakuasi dan jalur lahar ke daerah Sungai Curah Biyung (lahar beku) dan Sungai Pace di Desa Jambearum, Kecamatan Sumberjambe," tutur-nya.
Saat melakukan pemantauan, lanjut dia, petugas sempat mendengar suara dentuman dari kawah Gunung Raung sebanyak tiga kali pada Selasa (26/1) dan Rabu ini juga dikabarkan terdengar suara gemuruh berdasarkan laporan petugas pos pengamatan Gunung Raung di Songgon Banyuwangi.
Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Raung periode 27 Januari 2021 pukul 06.00 hingga 12.00 WIB secara visual Gunung jelas dann kabut, kemudian asap kawah tidak teramati, serta terdengar suara gemuruh.
Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.332 mdpl berstatus Level II (Waspada), sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari pusat erupsi kawah puncak.