REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena merasa prihatin atas kasus Covid-19 di Indonesia yang mencapai satu juta. Ia mengingatkan pentingnya peran pencegahan dalam penanganan Covid-19.
Melki menyoroti masalah Covid-19 yang tak kunjung ditemui solusi ampuh. Diantaranya tren angka penularan yang masih tinggi, transmisi lokal di berbagai daerah meningkat, angka positif masih tinggi, angka kematian tinggi, keterisian tempat tidur ICU dan isolasi terus naik dan tenaga kesehatan yang terpapar terus bertambah.
"Ini menandakan konsentrasi utama kerja melawan Covid-19 harus pada aspek pencegahan," kata Melki dalam keterangan resmi yang diterima pada Selasa (26/1).
Melki menekankan aspek hulu perlu mendapat perhatian ekstra. Ia menyarankan agar aspek pencegahan diberikan program khusus dan dukungan anggaran yang memadai sehingga efektif dan efisien.
"Pencegahan dilakukan berbasis komunitas RT RW dusun kampung membuat semacam satgas atau posko bersama berbagai pihak termasuk unsur tenaga kesehatan terdekat di puskesmas atau RS," ujar politisi asal partai Golkar itu.
Melki mengingatkan perlunya penguatan sinergi lintas pihak berbasis komunitas secara bertingkat di desa kelurahan, kecamatan, kota kabupaten, propinsi. Ia meyakini semua tingkatan harus bergandengan tangan dan gotong royong dari pusat sampai daerah.
"Tujuannya untuk fokus ke pencegahan semoga memperkuat upaya vaksinasi gratis dalam mengendalikan pandemi dan membentuk herd immunity 70 persen sehingga rencana Presiden Jokowi bisa terbentuk setahun ke depan," ucap Melki.
Diketahui, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan total kumulatif jumlah pasien konfirmasi positif telah melampaui angka satu juta kasus dengan penambahan kasus harian pada Selasa (26/1) sebesar 13.094. Total kasus kumulasi pun tercatat sebanyak 1.012.350. Berdasarkan data Satgas, jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini sebanyak 75.194 dari 48.097 orang.