REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Kota Solo disebut menjadi yang tercepat di antara daerah lainnya secara nasional. Capaian vaksinasi dosis pertama hingga Selasa (26/1) siang mencapai 76 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, menyatakan, Pemkot Solo memang melakukan percepatan vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan (nakes) dan pendukungnya sesuai dengan instruksi dari Menteri Kesehatan dan Gubernur Jateng.
Siti mengatakan mendapatkan informasi dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Solo tertinggi secara nasional. Tiga kota/kabupaten di Jateng yakni, Kota Semarang, Kabupaten Semarang dan Kota Solo masuk 10 besar tertinggi nasional.
"Solo yang nomor satu. Artinya ini juga tantangan bagi kami di Kota Solo karena nakesnya itu banyak. Kan nakes banyak dengan nakes sedikit tata kelola juga berbeda," kata Siti kepada wartawan di Kantor DKK Solo, Selasa.
Siti merinci, jumlah nakes yang teregistrasi di data Primary Care ada 9.491 orang, artinya sudah menyatakan bersedia divaksin. Jumlah yang datang ke fasilitas kesehatan (faskes) ada 8.403 orang, dimana yang sudah divaksin sebanyak 7.213 nakes. Sedangkan yang ditunda vaksinasi ada 465 nakes. Data capaian di dashboard Selasa siang menunjukkan angka 76 persen. Namun, data tersebut terus bergerak lantaran pada hari tersebut ada nakes yang divaksin.
"Yang bersedia tapi belum datang ke faskes ini kemungkinan belum dapat e-tiket, ini yang saya tunggu," ucapnya.
Siti berharap, sisa nakes yang belum divaksin tersebut segera dapat diselesaikan. Dia mengaku vaksinasi dosis pertama awalnya ditargetkan selesai pada Selasa. Namun, sampai hari tersebut masih ada nakes yang belum mendapatkan e-tiket untuk vaksinasi. Sehingga, dia berharap vaksinasi dosis pertama selesai Rabu (27/1).
"Sisa sekitar 2.800 nakes itu kalau sudah ada e-tiketnya insya Allah Solo satu hari bisa diselesaikan. Sebetulnya Senin (25/1) kemarin saya hanya memvaksin sedikit karena datanya memang sedikit," ungkapnya.
Siti menambahkan, pada awal-awal pelaksanaan vaksinasi, puskesmas hanya melayani delapan sampai 15 orang per hari. Bahkan, RSUD dr Moewardi hanya melayani 45 orang sehari. Angka tersebut jauh di bawah target. Setelah dilakukan rapat dengan Menteri Kesehatan kemudian diputuskan untuk melakukan percepatan vaksinasi.
"Intinya yang terpenting bagi saya menjamin seluruh nakes dan pendukungnya di faskes ini segera mendapatkan vaksinasi sehingga mendapat kekebalan," tegasnya.
Terkait nakes yang ditunda vaksinasi, menurutnya rata-rata disebabkan hipertensi. Sedangkan efek samping setelah divaksin yang dilaporkan ada 27 kejadian berupa gejala ringan seperti nyeri di tempat suntikan, pusing, dan vertigo.
Pemkot Solo mulai melaksanakan vaksinasi dosis pertama bagi nakes pada 14 Januari 2021. Sebanyak 33 faskes ditunjuk sebagai pelaksana vaksinasi.