Senin 25 Jan 2021 15:00 WIB

289 Sekolah di Banjarmasin Rusak Akibat Banjir

Banjir dilaporkan menyebabkan 289 bangunan sekolah rusak di Kota Banjarmasin.

Warga menuntun sepedanya melintasi banjir yang merendam Jalan Prona di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (14/1/2021). Berdasarkan data yang telah dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan dari tanggal 1 hingga 14 Januri, sebanyak 19.452 rumah terendam banjir di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan.
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Warga menuntun sepedanya melintasi banjir yang merendam Jalan Prona di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (14/1/2021). Berdasarkan data yang telah dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan dari tanggal 1 hingga 14 Januri, sebanyak 19.452 rumah terendam banjir di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Banjir melanda wilayah Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan sejak 14 Januari 2021 telah menyebabkan 289 bangunan sekolah rusak menurut Dinas Pendidikan setempat.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto di Banjarmasin, Senin (25/1), memerinci, banjir berdampak pada 119 sekolah taman kanak-kanak (TK), 146 sekolah dasar (SD), dan 24 sekolah menengah pertama (SMP).

Menurut dia, ada 31 bangunan sekolah yang rusak berat akibat banjir. Terdiri atas delapan sekolah TK, 21 SD, dan dua SMP. Sekolah-sekolah itu membutuhkan renovasi total setelah banjir.

Bangunan sekolah lain, ia mengatakan, mengalami kerusakan dalam kategori ringan hingga sedang. Totok mengatakan bahwa Dinas Pendidikan mendata kerusakan bangunan sekolah akibat banjir dan memperhitungkan kebutuhan dana untuk memperbaikinya.

"Usai banjir ini kita perbaiki. Sekarang kita data dan hitung secara cermat, anggaran berapa perlu dialokasikan," katanya.

Dia mengatakan bahwa perbaikan bangunan sekolah akan bisa segera dilakukan karena kegiatan belajar mengajar masih dilaksanakan dari jarak jauh akibat pandemi Covid-19.

Banjir yang melanda Kota Banjarmasin sejak 14 Januari berdampak pada setidaknya 100 ribu warga menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement