REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah titik di Kota Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir dan genangan air dengan ketinggian bervariasi pada Ahad (24/1). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mengatakan, salah satu penyebab banjir adalah luapan kali sekunder usai hujan deras yang melanda daerah itu sejak Ahad pagi.
"Banjir ini akibat kondisi drainase serta kondisi kali sekunder sekitar perumahan yang airnya meluap karena hujan dari pagi dan intensitasnya cukup lumayan," kata Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Bekasi Hendra saat dihubungi di Jakarta, Ahad.
Kali sekunder merupakan semacam sungai, namun ukurannya lebih kecil yang biasanya berada di sekitar perumahan warga. "Jadi bukan luapan sungai sebab kalau sungai itu besar, misalnya kali Bekasi. Kalau ini lebih ke kali sekunder di perumahan," ujarnya.
Hingga saat ini sekitar 350 kepala keluarga di delapan RT Kota Bekasi terdampak banjir dan tiga kepala keluarga di antaranya telah dievakuasi. Secara umum, terdapat genangan air yang bervariasi mulai dari 10 centimeter hingga sekitar 1,5 meter. Untuk kondisi terparah saat ini terjadi di Perumahan Jati Bening Permai dengan ketinggian air mencapai 120-an centimeter.
Sebagai langkah awal, BPBD Kota Bekasi sudah mengevakuasi warga yang memang mau dievakuasi baik itu ke rumah saudara atau tetangga yang rumahnya berada di lokasi lebih tinggi. "Hingga saat ini kami masih hilir mudik untuk melakukan evakuasi," ucapnya.
Hendra menyebutkan, setidaknya telah menurunkan sekitar 60 orang satgas di sejumlah titik termasuk tiga perahu di daerah Pondok Gede untuk mengevakuasi warga yang dilanda musibah tersebut. Selain Pondok Gede, kata dia, tim juga memonitor di lokasi lainnya yang juga terdampak di antaranya Jatiasih, Rawa Lumbu dan Bekasi Barat.
Sementara untuk kebutuhan logistik, Hendra mengatakan pihaknya sedang mempersiapkannya dan berharap bantuan tersebut dapat segera turun untuk warga yang membutuhkan.