Sedangkan di dalam negeri, Biden paham terhadap fakta bahwa AS juga memiliki warga negara muslim yang diperkirakan tidak kurang dari empat jutaan orang.
Biden diwarisi phobia partai Republik pada Islam sebagaimana dinyatakan oleh Glenn Carle dalam Mochtar Pabottinggi, bahwa selama 25 tahun CIA dan FBI telah menilai terhadap milisia dan organisasi sayap kanan dalam negeri sebagai ancaman bagi AS, tetapi para pemimpin partai ini hanya menjadikan Islam sebagai tertuduh tunggal pelaku teroris.
Mereka banyak mendengarkan suara Samuel Huntington dalam the Clash of Civilization daripada suara Noam Chomsky.
Joe Biden memang tidak sekaku Donald Trump. Biden bahkan menyapa komunitas muslim dengan terma-terma Islam: ada sebutan insya Allah, hadits Nabi sa, dan seterusnya. Tetapi menurut saya, perubahan sikap lebih lunak kepada muslim, tidak akan terlalu drastis. Karena bagaimanapun, lobi Yahudi di Konggres AS masih kuat.
Wallaahu A'lam bis-Shawaab!