REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang 2020, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah membangun sumur bor air bersih di 556 titik di 177 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Jumlah ini menggenapi 2.848 titik sumur bor yang telah dibangun hingga 2019. Total sumur bor air bersih yang sudah terbangun oleh Kementerian ESDM ada 3.404 titik.
"Ini yang menjadi program andalan di Badan Geologi, yaitu penyediaan sumur air bersih untuk daerah sulit air. Tahun 2020 sebenarnya kami targetkan 600 titik, tetapi ada satu dan lain hal, tercapai 556 titik," jelas Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, Sabtu (23/1).
Eko juga menyebutkan bahwa tahun 2020 menjadi tahun terakhir program pembangunan air bersih dilakukan oleh Kementerian ESDM. Selanjutnya, pelaksanaan pembangunan sumur bor air bersih menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Capaian lain dari Badan Geologi adalah pembangunan Pusat Informasi Geologi (PIG) Natuna dan Maros, serta melakukan 5 verifikasi warisan geologi. Dari sisi regulasi, pada tahun 2020 telah diterbitkan 1 Peraturan Menteri ESDM dan 3 Keputusan Menteri ESDM terkait sektor geologi.
Dari mitigasi bencana geologi, Badan Geologi melakukan peringatan dini, tanggap darurat, penyelidikan, pemetaan, dan sosialiasi terhadap aktivitas gunung api di Indonesia. Badan Geologi juga melakukan pengembangan pada Pos Pengamatan Gunungapi. Untuk tahun 2020, ada 5 pos yang dibangun, yaitu Pos Gunung Marapi di Sumatera Barat, Pos Gunung Guntur (Jawa Barat), Pos Gunung Slamet (Jawa Tengah), Pos Gunung Dieng (Jawa Tengah), dan Pos Gunung Batur (Bali). Dari 74 pos yang ada di seluruh Indonesia, 19 pos pengamatan gunungapi sudah dikembangkan.