Sabtu 23 Jan 2021 10:36 WIB

Doa Lintas Agama bagi Keselamatan Bangsa dari Bencana

Doa bersama lintas agama ini sebagai wujud persatuan bangsa.

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Kegiatan doa bersama lintas agama dan kepercayaan, guna mendoakan keselamatan bangsa dari berbagai musibah dan bencana alam,  dilaksanakan di gedung Gradhika Bakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (22/1) malam
Foto: istimewa
Kegiatan doa bersama lintas agama dan kepercayaan, guna mendoakan keselamatan bangsa dari berbagai musibah dan bencana alam, dilaksanakan di gedung Gradhika Bakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (22/1) malam

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menginisiasi kegiagan doa bersama lintas agama dan kepercayaan, guna mendoakan keselamatan bangsa dari berbagai musibah dan bencana alam.

Kegiatan yang dilaksanakan di gedung Gradhika Bakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (22/1) malam tersebut, menghadirkan enam tokoh agama serta tokoh penganut kepercayaan di Jawa Tengah.

Doa  para pemuka lintas agama dan kepercayaan ini, menjadi ikhtiar bersama agar bangsa Indonesia dan lebih khusus Jawa Tengah dilindungi dan diselamatkan dari berbagai musibah bencana alam."Saat ini, Indonesia masih berduka akibat musibah dan bencana, selain pandemi Covid-19. Seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, erupsi gunung berapi dan lainnya," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Maka kegiatan doa bersama lintas agama di Jawa Tengah tersebut sengaja digelar untuk memohon pertolongan serta perlindungan dari sang Pencipta, karena berbagai musibah dan bencana di awal tahun ini.

Pemerintah sudah melakukan ikhtiar lahir di masa pandemi ini dengan menangani serta melakukan upaya pencegahan hingga menerapkan PPKM pun sudah dilakukan guna membereskan persoalan Covid-19.

Lalu ada bencana semuanya juga turun, saling membantu bersama-sama menangani. "Lalu apa kemudian ikhtiar yang bisa kita lakukan, ya dengan berdoa, karena kita negara yang berketuhanan," kata gubernur.

Sedangkan alasan mengajak seluruh tokoh lintas agama untuk berdoa bersama karena ia yakin semua umat yang ada di negeri ini ingin agar berbagai cobaan dan bencana tersebut dapat segera berakhir.

Selain itu, doa bersama juga sebagai penyemangat persatuan dari seluruh kekuatan umat yang ada dalam menyikapi dan menghadapi berbagai musibah serta bencana alam yang terjadi."Kita sebagai umat yang lemah, maka harus berdoa kepada sang Pencipta. Setelah upaya lahir sudah dilakukan,  sekarang batinnya harus didorong dan mudah- mudahan kita diberi kekuatan agar bencana ini segera berakhir," katanya.

Ketua MUI Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji menambahkan, doa bersama lintas agama ini sebagai wujud persatuan bangsa, karena pandemi dan berbagai bencana tidak hanya dialami satu golongan, melainkan semuanya.

Semua  merasakan musibah dan bencana alam dan bersama ingin bisa segera berakhir. Maka Ia pun mengajak seluruh tokoh lintas agama berdoa agar bencana segera dituntaskan."Setelah upaya lahiriyah mulai dari penanganan pandemi, musibah serta upaya penanganan bencana kita lakukan, maka sekarang usaha batiniah yang harus terus kita didorong bersama," tambahnya.

Salah satu tokoh lintas agama Budha, Anggadamma Warto mengatakan, kekuatan doa dari tokoh lintas agama dan lintas iman ini diharapkan mampu membebaskan Indonesia dari segala macam bencana.

Sehingga, berbagai musibah, bencana alam yang terus melanda termasuk pandemi Covid-19 bisa segera berakhir dari bumi pertiwi, tak terkecuali dari Jawa Tengah."Dan semoga masyarakat Jawa Tengah dan Indonesia menjadi masyarakat yang rukun, adem, ayem, tentrem serta saling berangkulan, berempati dan selalu bergotong royong dalam  kebersamaan untuk saling membantu satu sama lainnya," katanya.

Acara doa bersama lintas agama itu berlangsung sederhana dengan penerapan protokol yang sangat ketat. Tak lebih dari 50 orang yang mengikuti acara itu, sementara sisanya mengikuti secara daring.

Umat juga berdoa di rumah dengan mengikuti kegiatan doa bersama tersebit melalui tayangan yang disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi dan radio nasional tersebut.

Sebelumnya,  acara doa lintas agama  juga diawali dengan acara khataman al-Quran 30 juz dan istighosah bersama. Acara juga diisi dengan pemberian santunan kepada anak-anak penghuni panti asuhan di Jawa Tengah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement