REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- PT Freeport Indonesia dalam waktu dekat ini akan mengirim lagi pasir sisa tambang/sirsat atau yang populer dikenal dengan istilah tailing ke Merauke. Pengiriman tailing ini guna mendukung pembangunan infrastruktur jalan raya di wilayah itu yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.
Vice President PT Freeport Indonesia Bidang Hubungan Pemerintah Jonny Lingga di Timika, Jumat (22/1), mengatakan pada pertengahan Desember 2020 lalu telah dikirim sebanyak 4.000 ton tailing dari Timika ke Merauke menggunakan kapal tongkang.
"Untuk tahap pertama tailing yang kita kirim 4.000 ton sudah tiba di Merauke. Sekarang kapal tongkangnya sedang berlayar kembali ke Timika dan nantinya akan berangkat lagi ke Merauke dengan membawa 4.000 ton tailing," jelas Jonny.
Pemanfaatan tailing untuk mendukung pembangunan infrastruktur di berbagai daerah baik di Papua maupun di daerah lainnya di Indonesia telah mendapatkan persetujuan atau rekomendasi dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
Atas dasar itu, saat ini sedang didiskusikan untuk rencana pengiriman tailing ke Sorong, Fakfak dan beberapa daerah lainnya di wilayah pesisir selatan Papua.
Menurut Jonny, bahan baku atau material tailing yang akan dikirim ke Merauke saat ini telah disiapkan di LIP Kuala Kencana.
Selanjutnya material tailing itu nantinya akan diangkut ke pelabuhan sementara yang dibangun di Mile 11, dekat jembatan Jalan Poros Portsite Amamapare sebelum dibawa dengan kapal tongkang menuju Merauke.