Sabtu 23 Jan 2021 00:46 WIB

Pemkab Purwakarta Jadikan Camilan Produk UMKM Konsumsi Tamu

Di setiap acara kedinasan, produk UMKM akan dijadikan suguhan atau camilan.

Suasana salah satu pabrik tahu yang sepi sehingga mereka tidak berproduksi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Suasana salah satu pabrik tahu yang sepi sehingga mereka tidak berproduksi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan menyajikan makanan dan cemilan yang diproduksi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah itu saat acara kedinasan. "Jadi nantinya, baik secara internal saat rapat, maupun eksternal saat menerima tamu dari luar, konsumsi yang tersedia adalah makanan atau cemilan produk UMKM," kata Bupati Anne Ratna Mustika, di Purwakarta, Jumat (22/1).

Hal tersebut dilakukan untuk membantu menggeliatkan kembali perekonomian masyarakat, sekaligus mempromosikan makanan dan cemilan produk UMKM Purwakarta. Sebab pandemi COVID-19 telah 'memukul' hampir semua sektor kehidupan.

Baca Juga

Ia mengatakan, dikeluarkannya kebijakan menyajikan makanan dan cemilan tamu kedinasan itu sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi di wilayah Purwakarta. "Upaya lain dari kami dalam memasarkan produk-produk UMKM salah satunya bekerja sama dengan perusahaan minimarket serta galeri ataupun outlet oleh-oleh," katanya.

Bupati menyampaikan kalau saat ini pelaku UMKM diarahkan untuk memanfaatkan aplikasi perdagangan elektronik (e-commerce) lokal bernama Toko Purwakarta (Topur). Hingga saat ini sudah ada lebih dari 28 produk UMKM lokal yang telah dipasarkan di minimarket ataupun pusat oleh-oleh lainnya di Purwakarta. Di antaranya di outlet Galeri Menong.

 

"Fokus kami ke depan, itu lebih pada upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi. Khususnya mereka yang selama ini bergelut di sektor UMKM yang selama ini menjadi urat nadi perekonomian masyarakat," kata bupati.

Sementara itu, sesuai dengan data Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan setempat, saat ini di Purwakarta terdapat sekitar 8.000 pelaku UMKM.

Para pelaku usaha ini tersebar di hampir seluruh desa di 17 kecamatan yang ada. Mayoritas, UMKM ini begerak di sektor makanan dan minuman.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement