REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sudah 433 tenaga kesehatan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau hingga Kamis (21/1) divaksin Covid-19. Vaksinasi menjadi salah satu langkah mengakhiri pandemi virus corona jenis baru itu di daerah setempat.
"Walau sempat melambat di awalnya karena berbagai kendala administrasi, sejak Kamis (21/1) hingga Jumat mulai lancar," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru M. Noer di Pekanbaru, Jumat (22/1).
Dia mengatakan sejak awal peluncuran vaksinasi hingga sepekan, baru dilakukan penyuntikan vaksin terhadap 280 tenaga kesehatan setempat sebagai prioritas program tersebut.
Hal itu, katanya, karena lambatnya prosedur yang harus dilalui nakes untuk mendapat izin vaksin. Pemkot Pekanbaru berdasarkan kesepakatan, membuat perubahan kebijakan untuk mengintensifkan vaksinasi guna memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Sehingga Kamis (21/1) petang ada tambahan 153 tenaga kesehatan yang sudah disuntik vaksin, jadi totalnya sekitar 433 nakes yang telah disuntik vaksin Sinovac. Ini luar biasa progresnya," katanya.
Pada 22-23 Januari, Dinkes Pekanbaru terus menambah nakes yang disuntik vaksin. Apalagi vaksin itu sudah disebarkan ke fasilitas kesehatan lainnya, terutama rumah sakit.
"Puskesmas dan para pegawai di Dinkes harus menuntaskan nakes yang layak divaksin. Tak ada lagi penundaan dengan berbagai alasan administrasi," kata Noer.
Ada 136 pegawai, mulai dari tukang sapu, satpam, sopir ambulans, dan orang-orang yang bekerja Dinkes Pekanbaru akan disuntik vaksin. Namun, hanya 115 orang yang layak disuntik vaksin. Penyuntikan vaksin dilakukan di Puskesmas Melur dan Puskesmas Langsat.
"Jadi, 21 orang yang tak layak disuntik vaksin. Salah satu penyebabnya pernah terjangkit virus corona," kata dia.