Taufik mengatakan, pihaknya juga menjaga agar para pegawai dan anak-anak di Saung Angklung Udjo tidak menganggur dengan tetap memberikan pelatihan. Saat ini hanya sebanyak 60 orang pegawai yang dilibatkan dalam kegiatan padahal dalam kondisi normal dapat mengajak 600 orang bahkan 1.000 orang jika terdapat pertunjukan.
Dia berharap, pemerintah atau masyarakat yang memiliki perhatian terhadap Saung Angklung Udjo dapat ikut membantu dalam mempertahankan eksistensinya. Minimal, Saung Angklung Udjo dapat bertahan selama 6 bulan ke depan.
Taufik mengatakan, pemeliharaan, pelatihan dan revitalisasi tetap harus dilakukan dengan kebutuhan Rp 6 miliar untuk enam bulan ke depan. Dengan kondisi yang diharapkan dapat membaik ke depan, maka saat pengunjung datang kondisi di Saung Angklung Udjo sudah siap.
"Pemeliharaan, revitalisasi dan pelatihan butuh sekitar Rp 6 miliar," katanya. Sejauh ini, dia mengatakan, pihaknya sudah dihubungi oleh tim Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung. Namun, sejauh ini, belum membahas terkait solusi pendanaan.