Jumat 22 Jan 2021 17:40 WIB

Bupati Sleman Terinfeksi Covid-19 Usai Vaksin, Ini Kata IDI

Saat ini, Purnomo melakukan isolasi mandiri di Rumah Dinas Bupati.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) - Daeng M. Faqih
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) - Daeng M. Faqih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) angkat bicara mengenai Bupati Sleman Sri Purnomo positif Covid-19 usai mendapatkan vaksin Sinovac. Menurut IDI, antibodi seseorang baru terbentuk maksimal melawan Covid-19 setelah mendapatkan dua kali suntikan.

"Pakar ahli vaksin mengatakan bahwa awal terbentuk antibodi, yaitu 14 hari setelah suntikan kedua," ujar Ketua Umum  Pengurus Besar IDI Daeng M. Faqih saat mengisi konferensi virtual BBC Media Action bertema Vaksinasi Covid-19, Perubahan Perilaku  dan Diseminasi Informasi, Jumat (22/1).

Bahkan, pemeriksaan dan penelitian menyebutkan, antibodi bisa maksimal pada tiga bulan setelah penyuntikan kedua. Artinya, dia melanjutkan, kalau seseorang baru disuntik vaksin sekali, sel tubuh masih dalam proses penyiapan dan masih memungkinkan terinfeksi saat itu. 

"Jadi, hati-hati kalaupun sudah divaksin, apalagi baru disuntik sekali atau baru saja selesai disuntik yang kedua jangan mentang-mentang merasa sudah terlindungi, padahal belum terbentuk antibodi," ujarnya.

Sementara, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, vaksin Sinovac adalah vaksin berisi virus mati (inactivated virus).

"Jadi, hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi. Jika melihat sequence waktunya, sangat mungkin pada saat Bupati divaksin, beliau dalam masa inkubasi, yaitu sudah terpapar virus, tapi belum bergejala," ujarnya, Jumat (22/1).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement