REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) menyatakan, ruas jalan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) siap untuk beroperasi khususnya seksi 3 meliputi Jantho-Indrapuri. Saat ini, ruas tol tersebut tengah menunggu sertifikat layak operasi.
“Seksi 3 Jantho-Indrapuri siap dioperasikan. Secara fisik sudah rampung, tinggal sedikit lagi seperti marka, pagar, yang pembangunan tidak terlalu berat,” kata Branch Manajer Tol Sibanceh PT Hutama Karya Jarot Seno Wibawa di Banda Aceh, Jumat (22/1).
Jarot menjelaskan, proses uji laik fungsi (ULF) untuk seksi 3 tersebut sedang berjalan. Selanjutnya, pihaknya menunggu sertifikat layak operasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Setelah itu baru dapat izin operasinya untuk kami operasikan, ruas tol seksi 3 Jantho-Indrapuri dengan jarak 16 kilometer ini,” kata Jarot.
Proyek pembangunan tol perdana di daerah Tanah Rencong itu dibagi dalam 6 seksi yaitu seksi 1 Padang Tiji-Seuliemum (25 km), seksi Seuliemum-Jantho (6 km), seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km), seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14 km), seksi 5 Blang Bintang-Kuta Baro (8 km) dan seksi 6 Kuta Baro-Baitussalam (5,2 km).
Sejauh ini, baru ruas tol seksi 4 wilayah Blang Bintang-Indrapuri yang telah beroperasi secara berbayar usai diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Agustus 2020 lalu. Sementara itu empat seksi lainnya masih dalam pembangunan, termasuk dua tempat istirahat dan pelayanan (TIP) atau rest area tipe A yang terletak di seksi 3 Jantho-Indrapuri KM 37 dan seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang KM 54.
“Kalau rest area di awal tahun ini mulai dikerjakan yang di seksi 4 di KM 54. Saat ini sedang dalam proses pemagaran keliling dengan beton,” kata Jarot.
Menurut dia, pembangunan Tol Sibanceh itu ditargetkan rampung pada 2021. Setelah mengikuti serangkaian persyaratan operasional seperti ULF, sertifikat layak operasi sehingga diperkirakan mulai berfungsi secara utuh pada Februari 2022.
“Di samping itu kami juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penggunaan jalan tol yang benar dan aman, karena ini kan tol pertama juga di Aceh. Jadi ketika ada yang melanggar maka itu kamikedepankan sosialisasi,” katanya.