REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Area Benteng Vastenburg Solo dijadikan sebagai Rumah Sakit Lapangan (rumkitlap) Covid-19 yang dikelola oleh TNI AD. Pembangunan rumkitlap diperkirakan memakan waktu tujuh hari.
Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama, Kolonel (Inf) Rano Tilaar, mengatakan, peralatan RS Lapangan sudah dimobilisasi dari Jakarta ke Solo pada Kamis (21/1). Logistik tersebut tiba di Benteng Vastenburg pada Jumat (22/1).
"Proses hari ini setelah shalat Jumat kami mulai gelar pendirian RS Lapangan, idealnya selesai dalam tujuh hari. Namun untuk operasional menunggu kesiapan para tenaga kesehatan (nakes)," kata Danrem kepada wartawan, Jumat (22/1).
Pendirian RS Lapangan dilaksanakan oleh 200 personel TNI dari Korem 074 Warastratama serta Kodim 0735/Surakarta, serta melibatkan sukarelawan dari KNPI, LSM, Resimen Mahasiswa dan Pramuka. Danrem menyebutkan, ada beberapa hal teknis yang dipersiapkan untuk pendirian RS Lapangan tersebut, di antaranya kondisi steril, kesiapan irigasi, MCK, dan lain sebagainya. Selain itu, vendor pendirian RS Lapangan juga membawa MCK portabel.
Nantinya, RS Lapangan tersebut akan memiliki beberapa fasilitas, seperti tenda lapangan, ruang laboratorium, ruang sterilisasi, serta ruang perawatan untuk pasien Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan.
"Masalah cuaca, RS Lapangan ini ideal di negara maju yang punya angkatan bersenjata maju memang diperuntukkan di daerah tempur. Jadi tentu aspek militer akan bisa memproteksi dengan kondisi cuaca yang berubah-ubah," imbuhnya.
Nantinya, RS Lapangan tersebut akan diisi tenaga kesehatan yang merupakan personel TNI. Namun, jika nanti dalam operasionalnya masih membutuhkan nakes, maka Komandan RS Lapangan akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan di kota/kabupaten se-Solo Raya untuk minta dukungan nakes.
"Sampai saat ini, petunjuk dari Pangdam bahwa yang akan meresmikan RS lapangan di Benteng Vastenburg ini adalah KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa," ungkapnya.
RS Lapangan tersebut direncanakan berkapasitas 100 tempat tidur pasien. Rumah sakit tersebut diprioritaskan untuk pasien dari eks Karesidenan Surakarta.