Kamis 21 Jan 2021 18:14 WIB

Mayoritas Daerah di Jawa Miliki BOR Lebih dari 70 Persen

Hal ini menunjukan provinsi di Pulau Jawa memiliki kasus aktif yang cukup tinggi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Foto: Foto: Lukas - Sekretariat Presiden
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, mayoritas daerah di Pulau Jawa memiliki angka keterpakaian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan yang tinggi yakni lebih dari 70 persen. Daerah-daerah tersebut, yakni DKI Jakarta, DIY, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur.

“5 dari 7 provinsi atau sebanyak 70 persen daerah dengan angka keterpakaian tempat tidur lebih dari 70 persen ini berada di Pulau Jawa,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (21/1).

Baca Juga

Hal ini menunjukan provinsi-provinsi di Pulau Jawa memiliki kasus aktif yang cukup tinggi sehingga menyebabkan peningkatan keterpakaian tempat tidur di rumah sakit rujukan. Karena itu, Satgas meminta pemimpin daerah untuk menambah kapasitas tempat tidur dengan mengkonversi ruangan pelayanan kesehatan umum menjadi ruangan pelayanan khusus untuk pasien Covid-19.

Selain itu, Satgas juga meminta agar daerah menambah jumlah tenaga kesehatan dengan membebaskan syarat kepemilikan STR (surat tanda registrasi). “Pastikan juga layanan yang diberikan kepada pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan ini sesuai dengan standar sehingga mereka yang dirawat dapat segera sembuh,” ujar Wiku.

 

Wiku juga meminta kepada daerah dengan angka keterpakaian tempat tidur di kisaran 50-69 persen agar meningkatkan kewaspadaannya terhadap lonjakan kasus dengan melakukan upaya antisipasi. Daerah-daerah tersebut yakni Jawa Tengah, Bali, Lampung, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan NTT.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement