Kamis 21 Jan 2021 13:25 WIB

Air Masih Menggenangi Tiga Kecamatan di Aceh Tamiang

Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi.

Rep: Mabruroh/ Red: Andi Nur Aminah
Warga menumpangi perahu keluar dari area banjir di Aceh (ilustrasi)
Foto: RAHMAD/ANTARA
Warga menumpangi perahu keluar dari area banjir di Aceh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang banjir pada Rabu (20/1) kemarin. Hingga Rabu malam, banjir menggenang dengan tinggi muka air 30 sampai 150 sentimeter.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Kamis (21/1) hari ini, air masih menggenangi tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang. Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air sungai meluap sehingga menggenangi permukiman penduduk pada tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Bandar Pusaka yang berdampak pada Gampong Pengidam, Gampong Bengekelang, Gampong Babo, Gampong Serba, dan Gampong Pantai Cempa.

Baca Juga

Selanjutnya, Kecamatan Tenggulun yang berdampak pada Gampong Simpang Kiri serta Kecamatan Sekerak yang berdampak pada Gampong Juar dan Gampong Baling Karang. "BPBD Kabupaten Aceh Tamiang melaporkan sebanyak 760 rumah terendam, 1.562 jiwa mengungsi serta 3.075 jiwa terdampak bencana tersebut. Sampai saat ini BPBD Kabupaten Aceh Tamiang melakukan pendataan serta berkoordinasi dengan perangkat gampong," kata Raditya dalam siaran pers.

Berdasarkan analisis InaRisk, Kabupaten Aceh Tamiang memiliki risiko bencana banjir tingkat sedang sampai tinggi dengan 12 kecamatan dan 128.435 jiwa terpapar. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Provinsi Aceh berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang.

"BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang masih akan terjadi hingga akhir Februari 2021. Masyarakat dapat mengikuti informasi resmi prakiraan cuaca melalui BMKG dan mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal menggunakan InaRisk," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement