Begitu pula dengan adanya daya beli tersebut, maka perputaran ekonomi di daerah terdampak banjir dapat berjalan kembali meskipun pada tahap awal akan lambat.
Berikutnya yang cukup penting adalah pembebasan biaya tagihan listrik PLN dan PDAM dari satu hingga tiga bulan, tergantung tingkat keparahan dampak banjir yang dialami masyarakat. Hal ini penting untuk mengurangi beban rumah tangga dan dunia usaha yang terdampak banjir selama masa pemulihan.
Selanjutnya, pemberian kredit tanpa bunga kepada usaha mikro dan kecil, bantuan bibit, dan rehabilitasi lahan pertanian yang rusak akibat banjir.
Terakhir, perbaikan kembali infrastruktur yang rusak dengan birokrasi yang cepat dan menggunakan teknologi terbaik. Tujuannya agar infrastruktur secepatnya dapat digunakan kembali oleh masyarakat, sehingga membantu mempercepat pemulihan ekonomi, khususnya di daerah yang paling terdampak banjir, seperti Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Tengah, dan Tanah Laut.
"Diharapkan dengan strategi ini, beban masyarakat akibat bencana banjir di tengah situasi pandemi dapat dikurangi dan pemulihan ekonomi pascabanjir berlangsung lebih cepat," kata anggota Tim Pakar ULM untuk Percepatan Penanganan Covid-19 itu pula.