REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Depok, Jawa Barat akan mengembangkan program Pasar Online yang sudah diterapkan di lima pasar tradisional sejak Oktober 2020 lalu.
"Pengembangan program difokuskan pada sistem marketing," kata Kepala Bidang Sarana dan Bina Perdagangan, Disperdagin Kota Depok, Diana Puspitasari di Balai Kota Depok, Rabu (20/1).
Menurut Diana, Pasar Online hadir untuk memudahkan masyarakat dalam berbelanja di masa pandemi Covid-19. Selama tiga bulan ini, program tersebut sudah berjalan tapi belum sesuai harapan.
"Pengembangan program lebih kepada marketing, sebab banyak warga yang masih belum sepenuhnya mau menggunakan sistem ini," kata Diana.
Dia menambahkan, meski begitu, Disperdagin akan tetap mengajak masyarakat untuk berbelanja melalui Pasar Online. Karena selain harganya sama, dengan sistem ini warga juga tidak perlu mendatangi pasar untuk bertransaksi.
"Setelah mereka pesan melalui aplikasi Tokoku, pesanan akan diantar ke rumah masing-masing dengan ojek pangkalan yang bekerja sama dengan kami," ungkap Diana.
Kepala UPTD Pasar Tugu, Ikhwan Suryadin menuturkan, UPTD Pasar Tugu akan mendukung program tersebut. Saat ini terdapat 100 pedagang di Pasar Tugu yang berjualan secara online.
"Alhamdulillah, ada yang beli melalui aplikasi. Meski banyak yang belum tahu juga, tapi kami akan terus sosialisasi dan arahkan pembeli untuk belanja secara online," kata Ikhwan.