Selasa 19 Jan 2021 05:15 WIB

Tantangan Pendamping PKH Lampung Validasi Data Saat Pandemi

Ada sebanyak 61.865 calon keluarga penerima baru progam PKH di Lampung.

Korwil PKH Lampung Slamet Riyadi saat menggelorakan Gerakan Ayo Kuliah. Foto ini diambil sebelum pandemi Covid-19.
Foto:

Ada juga graduasi alamiah yakni berakhirnya kepesertaan karena kondisi KPM PKH sudah tidak terpenuhinya kriteria kepesertaan. Mereka tidak masuk salah satu komponen kepesertaan

Untuk graduasi Lampung data per 30 November 2020 mencapai 48.558. Lampung, kata Slamet, memiliki graduasi terbesar keempat se-Indonesia. Rinciannya 7.002 karena peningkatan kesehatareraan, 9.575 karena mundur atas keinginan sendiri. Khusus mundur atas keinginan sendiri ini ada yang tak lagi ikut PKH karena malu sudah lama dapat. Ada yang malu lantaran rumahnya ditandai sebagai rumah miskin penerima PKH.

"Ada juga yang mundur karena ingin gantian dengan orang lain yang belum dapat," ujar pria jebolan Universitas Lampung itu.

Sementara sisanya sebanyak 31.981 tergraduasi karena sudah ada lagi yang masuk dalam komponen penerima manfaat.  Menurut Slamet untuk mengeluarkan seseorang dari kemiskinan, tak cukup dengan hanya bantuan sosial. Harus ada program pendamping lain agar mereka bisa mandiri.

"Untuk di Lampung kami punya gerakan Ayo Kuliah untuk memotivasi para penerima PKH untuk melanjutkan kuliahnya," ujarnya.

Program Ayo Kuliah merupakan cara agar para penerima PKH bisa mandiri untuk jangka panjang. "Kita sekarang lagi buat tim yang melibatkan mahasiswa penerima PKH untuk menyaring kembali anak anak yang ingin kuliah," ujarnya.

Melalui program ini, peserta akan memperoleh motivasi agar mau terus belajar dan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement