Senin 18 Jan 2021 21:47 WIB

Longsor di Sumedang, 36 Meninggal dan Empat Orang Hilang

Tim gabungan masih berupaya melakukan pencarian dan evakuasi korban

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Hiru Muhammad
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengunjungi lokasi bencana longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (14/1). Pemerintah memastikan seluruh korban bencana longsor Sumedang akan direlokasi secara permanen dan mendapatkan penggantian rumah.
Foto: istimewa
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengunjungi lokasi bencana longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (14/1). Pemerintah memastikan seluruh korban bencana longsor Sumedang akan direlokasi secara permanen dan mendapatkan penggantian rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Tim Search and Rescue (SAR) Gabungan kembali menemukan tujuh korban meninggal dunia akibat longsor yang terjadi di Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu (16/1). Total korban yang meninggal dunia akibat bencana ini yaitu sebanyak 36 jiwa.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, tujuh korban meninggal dunia telah dibawa ke Posko DVI Polda Jabar di Puskesmas Sawah Dadap untuk proses identifikasi. 

"Merujuk data dari Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per hari ini, Senin (18/1) total korban yang berhasil ditemukan tim gabungan berjumlah 36 orang dan empat orang masih dinyatakan hilang," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (18/1).

Sementara itu, ia menyebutkan korban luka berat berjumlah tiga orang dan 22 orang luka ringan, serta 1.119 jiwa mengungsi. Hingga saat ini, dia melanjutkan, tim gabungan masih berupaya melakukan pencarian dan evakuasi korban yang masih tertimbun longsor.  

"Kondisi terkini di lokasi kejadian hingga saat berita ini diturunkan, Dusun Bojongkondang RT 03 RW 10 Desa Cihanjuang perlu terus diwaspadai, karena sebagaimana hasil pengamatan Badan Geologi masih adanya retakan di beberapa titik lokasi longsor. Faktor cuaca masih menjadi kendala pada proses evakuasi terutama hujan menyebabkan jalan menjadi licin," katanya.

Ia mengutip data dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang yang mendata bahwq kebutuhan mendesak yang sangat dibutuhkan yakni makanan pokok dan obat-obatan, bantal, selimut, alas tidur, pakaian dalam, peralatan mandi, baby kit, jas hujan, masker, serta sepatu boot dan APD untuk relawan.

Sebelumnya, Bupati Sumedang telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor selama 21 hari berlaku mulai tanggal 9 Januari – 29 Januari 2020. BPBD Kabupaten Sumedang juga telah membangun 5 tenda pengungsi dilengkapi 1 unit truk toilet umum dan truk tangki air, berlokasi di Lapangan Taman Burung, Perumahan SBG. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement