REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) baru berjalan sepekan. Namun, penambahan kasus Covid-19 di Kota Solo masih tinggi. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, hingga Senin (18/1) jumlah kumulatif kasus Covid-19 mencapai 7.055 orang.
Rinciannya, 4.445 pasien dinyatakan sembuh/pulang, 1.980 orang isolasi mandiri, 294 pasien menjalani perawatan, dan 336 orang meninggal dunia. Dalam sepekan, terdapat penambahan sebanyak 1.201 kasus. Dimana pada Senin (11/1) jumlah kumulatif mencapai 5.854 kasus. Dalam sehari, penambahan kasus di atas 100 orang, dimana penambahan terbanyak terjadi pada Rabu (13/1) sebanyak 300 kasus.
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, mengatakan, pada sepekan pertama pelaksanaan PPKM jumlah penambahan kasus Covid-19 hampir sama seperti sebelumnya. "Masih tinggi. Ya karena kami melakukan tracing secara massif dari kasus sebelumnya. Ini panen dari libur Natal dan Tahun Baru," kata Ahyani kepada wartawan, Senin (18/1).
Menurutnya, saat ini dampak penerapan PPKM belum terlihat. Dia memperkirakan dampak penerapan PPKM akan terlihat dua pekan setelah pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat.
"Tidak bisa serta merta mendadak sehari berikutnya berkurang. Ya mudah-mudahan nanti setelah tanggal 25 akan kelihatan. Dampaknya kan sepekan dua pekan," imbuhnya.
Pemkot Solo menerapkan PPKM sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat pada 11-25 Januari 2020. Pemkot telah menerbitkan Surat Edaran Wali Kota Nomor: 067/036 tentang PPKM untuk pengendalian penyebaran Covid-19 di Solo sebagai aturan turunan dari Keputusan Presiden dan Instruksi Mendagri terkait PPKM.