Senin 18 Jan 2021 20:48 WIB

Kemenkes: BOR di Jakarta dan DIY di Atas 80 Persen

Kemenkes sebut BOR rumah sakit rujukan Covid-19 secara nasional 66 persen

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gugus Tugas RW 003 Kelurahan Pondok Labu merapikan tempat tidur yang akan digunakan untuk isolasi mandiri di Gedung Sasana Krida Karang Taruna, di Jalan Bango III , Pondok Labu, Jakarta, Senin (18/1). Gugus COVID-19 RW 003, Kelurahan Pondok Labu menyipakan Gedung Sasana Krida Karang Taruna sebagai tempat isolasi mandiri untuk warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan fasilitas lima tempat tidur. Gedung isolasi ini akan digunakan untuk antisipasi apabila Wisma Atlet dan rumah sakit rujukan penuh.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Gugus Tugas RW 003 Kelurahan Pondok Labu merapikan tempat tidur yang akan digunakan untuk isolasi mandiri di Gedung Sasana Krida Karang Taruna, di Jalan Bango III , Pondok Labu, Jakarta, Senin (18/1). Gugus COVID-19 RW 003, Kelurahan Pondok Labu menyipakan Gedung Sasana Krida Karang Taruna sebagai tempat isolasi mandiri untuk warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan fasilitas lima tempat tidur. Gedung isolasi ini akan digunakan untuk antisipasi apabila Wisma Atlet dan rumah sakit rujukan penuh.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penularan Virus Corona SARS-CoV2 (Covid-19) di Tanah Air melonjak usai libur Natal dan tahun baru (nataru) kemarin dan membuat banyak rumah sakit (RS) rujukan harus merawat pasien yang bertambah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta dan DI Yogyakarta  melonjak diatas 80 persen atau masuk zona 1 hingga per Ahad (17/1).

Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir mengatakan, BOR tempat tidur di Rumah Sakit rujukan Covid-19 nasional di Runah Sakit vertikal jajaran Kemenkes masih 66 persen hingga per Sabtu (16/1). Adapun kapasitas TT Covid-19 nasional sebanyak 79.682.

"Kemudian secara provinsi, ada DKI Jakarta dan DI Yogyakarta yang kapasitas tidur atau BOR nya diatas 80 persen atau zona 1," katanya saat dihubungi Republika, Senin (18/1).

Rinciannya, jumlah kasus aktif di DKI Jakarta sebanyak 22.371, kasus dirawat 13.308, kapasitas tempat tidur (TT) sebanyak 16.043 dan BOR 83,14 persen. Sementara itu, ia menyebutkan di DI Yogyakarta tercatat sebanyak 5.185 kasus aktif, kasus yang dirawat  892 kasus, kapasitas tempat tidur di provinsi DI Yogyakarta sebanyak 1.052, dan BOR 84,79 persen. 

Sementara itu Banten ada 9.912 kasus aktif, kemudian kasus yang dirawat 2.378 kasus, kapasitas tempat tidur 3.002, dan BOR 79 persen. Kemudian pihaknya mengelompokkan daerah zona 2 yaitu kapasitas tempat tidur BOR 60 hingga 80 persen diantaranya Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bali. 

Ia memperinci jumlah kasus aktif di Sulawesi Selatan sebanyak 4.679 kasus, kasus yang dirawat 1.992 kasus, kapasitas tempat tidur 2.951 dan BOR 68 persen. Kemudian kasus aktif Jawa Timur sebanyak 7.640, kemudian yang dirawat sebanyak 6.373 kasus, tempat tidur sebanyak 8.748 tempat tidur, dan BOR 72 persen.

Kemudian, ia menyebutkan kasus aktif di Jawa Barat sebanyak 20.301, kasus yang dirawat sebanyak 7.690, kapasitas tempat tidur sebanyak 11.620, dan BOR 73 persen. Kemudian kasus aktif di Jawa Tengah sebanyak 28.940 kasus, yang dirawat 6.608 kasus, tempat tidur sebanyak 9.700, dan BOR 68,12 persen. 

Selanjutnya Bali dengan kasus aktif 2.227, kasus yang dirawat 954 kasus, tempat tidur 1.601, dan BOR 60 persen. Berikutnya Kemenkes mengelompokkan sejumlah provinsi di zona 3 yaitu BOR kurang dari 60 persen. 

Ia menyebutkan Sumatra Utara masuk dalam zona 3 dengan jumlah kasus aktif sebanyak 2.061 kasus, kasus dirawat 1.417, kapasitas tempat tidur 2.896, dan BOR 49 persen. Sementara Sumatra Barat dengan 2.949 kasus aktif, jumlah kasus yang dirawat 552, kapasitas tempat tidur 1.350 kasus, dan BOR 41 persen. 

Dia melanjutkan, kasus aktif di Sumatra Selatan sebanyak 4.679 kasus, kemudian yang dirawat sebanyak kasus yang dirawat 670 kasus, kapasitas tempat tidur sebanyak 1.677, dan BOR 40 persen.

Selanjutnya Maluku dengan jumlah kasus aktif sebanyak 906 kasus, kasus yang dirawat 124 kasus, kapasitas tempat tidur sebanyak 538, dan BOR sebanyak 23 persen. Kasus aktif di Sulawesi Utara dengan kasus aktif sebanyak 2.753 kasus, kasus yang dirawat sebanyak 794 kasus, kapasitas tempat tidur sebanyak 1.411, dan BOR 56 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement