Senin 18 Jan 2021 18:17 WIB

Muncul Lagi Isu Raja Thailand Mualaf, Benarkah?

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dikabarkan masuk Islam, ini fakta-faktanya

Tangkapan layar Raja Thailand saat berdoa
Foto:

Penjelasan:

Dari penelusuran Republika, isu Raja Thailand menjadi muslim sudah beredar sejak 2016. Raja Thailand, seperti diungkap BBC News pada Oktober 2016 mengutip Ahmad Umar, wakil rektor Universitas Fatoni, Patani, Vajiralongkorn memang memberikan perhatian yang lebih kepada masyarakat minoritas di selatan.

"Beliau banyak memberi perhatian pada masyarakat Islam, mengenai banyak hal dan memberi perhatian dan sokongan. Sebagai contoh, kampus Universitas Fatoni diresmikan (sekitar 10 tahun lalu) oleh beliau, hubungan kita dengan putra mahkota sudah lama," kata Ahmad kepada BBC Indonesia.

"Kalau majelis (kantor) peringkat negara, beliau dipertua, dan majelis agama Islam di Thailand ada (memiliki) hubungan dengannya," tambah Ahmad.

Mengenai foto dan video Raja Thailand berada dalam komunitas Muslim dan dalam posisi berdoa, diambil saat sang Raja menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW.

Acara peringatan Maulid Nabi SAW ini rutin digelar setiap tahun, dan Raja Thailand menghadirinya pada 3 April 2019. 

Raja Maha Vajiralongkorn ikut meresmikan acara peringatan Maulid Nabi SAW ini. Konferensi ini juga dihadiri oleh beberapa delegasi negara, termasuk Indonesia.

Pada Maret 2015, saat masih Pangeran Thailand, Maha juga menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad.

photo
Tangkapan Raja Thailand yang saat masih menjadi Pangeran Thailand hadiri Maulib Nabi Muhammad pada 2015 - (Istimewa)

 

Kesimpulan:

Konten dari broadcast video dan foto Raja Thailand ikut shalawat dan menjadi mualaf termasuk misinformasi, dalam hal ini berisi konten yang menyesatkan.

Secara fakta, Raja Thailand memang mengikuti acara Maulid Nabi Muhammad dan ikut berdoa dengan menengadahkan kedua tangan.

Namun, narasi yang menyebutkan Raja Thailand masuk Islam atau menjadi mualaf bersifat menyesatkan (misleading content) atau tidak sesuai fakta (false context).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement