REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari mengatakan, sejauh ini tidak ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang terjadi. Khususnya, sejak program vaksinasi mulai dijalankan pemerintah pada tenaga kesehatan dan setelah Presiden Joko Widodo mendapatkan vaksinasi pertama kali, Rabu (13/1).
Masyarakat dihimbau berpartisipasi dan tidak mengkhawatirkan dampak serius dari vaksinasi Covid-19. “Jadi apabila ada kejadian yang tidak diinginkan atau kejadian luar biasa, masyarakat harus melapor ke fasilitas kesehatan. Nanti laporan dicatat dan akan ditindaklanjuti Komisi Daerah dan Komisi Nasional KIPI yang merupakan komite independen dalam mengkaji hal ini,” ujarnya dalam keterangan resmi KPCPEN yang diterima Republika.co.id, Sabtu (16/1).
Dia melanjutkan, mengenai KIPI, hal tersebut memang dampak ilmiah dari produk vaksin. Terlebih, sebagai produk biologis yang dimasukkan ke dalam tubuh, pasti memiliki reaksi alamiah dan bisa saja menimbulkan reaksi lokal di tempat suntikan.
Menurutnya, reaksi tersebut hanya berupa kemerahan, pegal, dan paling parah bisa menimbulkan demam. “Namun, data menunjukkan, gejala-gejala tadi jumlahnya kurang dari satu persen dan bisa hilang dengan sendirinya,” katanya.