Sabtu 16 Jan 2021 23:32 WIB

 Gempa Sulbar Sebabkan Terputusnya Jalur Mamuju ke Majene

Saat ini ada tiga rumah sakit yang aktif untuk pelayanan kedaruratan. 

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agus Yulianto
Warga melintasi tiang listrik yang melintang di jalan raya pascagempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Petugas BPBD Sulawesi Barat masih mendata jumlah kerusakan dan korban akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut.
Foto: ANTARA/Akbar Tado
Warga melintasi tiang listrik yang melintang di jalan raya pascagempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Petugas BPBD Sulawesi Barat masih mendata jumlah kerusakan dan korban akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi yang melanda Sulawesi Barat sebanyak dua kali menyebabkan sejumlah kerugian. Salah satunya, terputusnya jalur poros dari Mamuju ke Majene.

Dalam laporan situasi terkini yang diterima Republika dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), disebut gempa yang terjadi Kamis (14/1) dengan kekuatan M 5,9 dan Jumat (15/1) berkekuatan M 6,2, menyebabkan tiga titik longsong dan terputusnya jalur kendaraan. Selain itu, komunikasi seluler terputus dan tidak stabil.

Dalam laporan tersebut dikatakan pula pasien yang sebelumnya dirawat di RS terdampak, kini untuk sementara dievakuasi ke RS lapangan. Sementara, stok alat pelindung diri (APD) menipis.

photo
Suasana warga Mamuju yang mengungsi di Posko BKKBN Mamuju, Jumat (15/1). - (dok. Istimewa)
 
 

"Swab Antigen tidak tersedia untuk screening awal pasien. Klaster kesehatan saat ini sudah aktif," tulis laporan tersebut.

Di sisi lain, semua lembaga penyalur bahan bakar minyak dan gas (SPBU, LPG dan SPBE) disebut tidak terkena dampak gempa. Pagi ini, layanan umum masih dapat beroperasi dan melayani kebutuhan masyarakat dengan normal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement