REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menyebutkan baru 42 tenaga kesehatan yang mendapat vaksinasi dari 86 orang terdaftar. Separuhnya belum bisa divaksin karena sejumlah alasan.
"Sekitar 44 tenaga kesehatan yang tidak divaksin karena ada yang tidak datang, ada yang tensinya tinggi dan sebagainya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Muhammad Noer di Pekanbaru, Jumat.
Ia menjelaskan tenaga kesehatan di Pekanbaru pada Jumat ini mulai divaksin sesuai data yang sudah dilaporkan ke pusat lewat aplikasi.
Dari 86 data tenaga kesehatan yang sudah masuk ke 21 puskesmas yang ditunjuk, pada hari pertama tidak semuanya divaksin dengan berbagai alasan.
Ada tenaga kesehatan tidak bisa divaksin karena alami tekanan darah tinggi (hipertensi). Ada juga yang tidak datang, padahal sudah mendapat panggilan untuk divaksin hari pertama.
Karena itu, lanjutnya, bagi tenaga kesehatan yang belum divaksin dan statusnya ditunda, akan dilakukan penyuntikan susulan sesuai dengan kondisi dan syarat harus dipenuhi. "Kami berharap esok dan hari berikutnya tenaga kesehatan yang belum divaksin akan mendapatkannya dan kita akan vaksinasi ulang," ujarnya.
Sehari sebelumnya, proses penyuntikan vaksin CoronaVac bagi 10 tokoh dan pejabat di Kota Pekanbaru berlangsung di Puskesmas Rejosari dan berjalan lancar.
Bahkan, setelah waktu observasi 30 menit bagi tiap penerima vaksin, tidak ada yang menunjukkan gejala efek samping. "Alhamdululah berjalan lancar, tadi yang agak lama nunggu tensi Pak Wawali stabil," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, M Noer, Kamis (14/1).
Ia juga mengaku selaku salah satu penerima vaksin juga dalam kondisi sehat dan baik saat ini.
"Saya juga sehat tidak ada gejala efek samping," katanya.
Dikatakan dia, petugas kesehatan akan memantau 10 tokoh yang sudah menerima vaksin pertama tersebut.
"Tim akan pantau kami hingga 14 hari ke depan," katany