REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Banjir merendam ratusan rumah warga di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya sejak Rabu (13/1) mulai surut pada Jumat (15/1) siang. Namun, masih terdapat puluhan rumah warga tergenang air.
Kepala Desa Tanjungsari, Amas mengatakan, per Jumat siang hanya tinggal sekira 30 rumah masih terendam. Sehari sebelumnya terdapat sekira 400 rumah terendam luapan air Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang itu.
"Sekarang sudah mulai surut. Masyarakat yang kena banjir sudah mulai beesih-bersih," kata dia, Jumat siang.
Kendati demikian, ia menyebutkan, air masih menggenangi beberapa titik akses jalan desa. Beberapa titik belum bisa dilalui kendaraan. Akibatnya, aktivitas masyarakat masih terganggu.
Amas menambahkan, sejumlah perangkat desa juga masih siaga mengantisipasi banjir susulan. Warga juga diminta tetap waspada. Sebab, diperkirakan masih terjadi hujan beberapa hari ke depan.
Banjir yang terjadi sejak Rabu pagi itu merendam ratusan rumah warga di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya. Namun, warga tak mau mengungsi dengan alasan sudah terbiasa menghadapi banjir yang sudah menjadi langganan di wilayah itu.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, pihaknya telah melakukan penanganan di lokasi banjir akibat luapan Sungai Cikidang dan Sungai Citanduy itu. "Mudah-mudahan cuaca terus bersahabat sehingga air terus surut," kata dia di lokasi, Kamis.
Nuraedidin mengatakan, pihaknya hanya memberi tahu agar warga Desa Tanjungsari lebih waspada. Sebab, potensi hujan diperkirakan masih akan terjadi hingga April 2021. Sewaktu-waktu, banjir bisa saja terjadi.