REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Impor Jawa Timur pada Desember 2020 mengalami peningkatan sebesar 13,80 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 1,78 miliar dolar AS menjadi 2,03 miliar dolar AS. Peningkatan disebabkan oleh kinerja impor Jawa Timur, baik dari sektor migas maupun nonmigas yang sama-sama mengalami peningkatan.
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan menjelaskan, impor migas pada Desember 2020 ke Jawa Timur mengalami peningkatan sebesar 11,54 persen. Yakni dari 277,98 juta dolar AS menjadi 310,06 juta dolar AS. Impor migas menyumbang 15,27 persen dari total impor Jawa Timur pada Desember 2020. Nilai impor migas justru mengalami penurunan sebesar 31,83 persen bila dibandingkan Desember 2019.
Begitupun nilai impor nonmigas yang mengalami peningkatan sebesar 14,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 1,51 miliar dolar AS menjadi 1,72 miliar dolar AS. Impor nonmigas menyumbang 84,73 persen total impor Desember 2020 ke Jawa Timur. Dibandingkan Desember 2019, nilai impor nonmigas juga mengalami peningkatan sebesar 8,07 persen.
Golongan barang mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) merupakan komoditas utama impor Jawa Timur pada Desember 2020, dengan nilai transaksi sebesar 179,37 juta dolar AS. Naik sebesar 25,16 persen dari bulan sebelumnya yang hanya 143,31 juta dolar AS. Kelompok barang ini mempunyai peranan 10,42 persen dari total impor nonmigas Jatim, dan utamanya diimpor dari China sebesar 74,10 juta dolar AS.
Jika dilihat menurut negara asal barang impor nonmigas, China tercatat sebagai negara utama dengan peranan sebesar 35,17 persen. Disusul berikutnya dari Amerika Serikat dan Brasil yang memberikan kontribusi pada pasar impor nonmigas masing-masing sebesar 7,21 persen dan 5,52 persen.
"Nilai impor nonmigas dari Tiongkok bulan Desember 2020 sebesar 605,22 juta dolar AS. Diikuti impor nonmigas dari Amerika Serikat sebesar 123,97 juta dolar AS serta impor nonmigas dari Brazil sebesar 94,96 juta dolar AS," ujar Dadang saat menggelar konferensi pers secara virtual, Jumat (15/1).
Berdasarkan kinerja ekspor dan impor, neraca perdagangan Jawa Timur selama Desember 2020 mengalami defisit sebesar 248,83 juta dolar AS. Secara kumulatif, selama Januari-Desember 2020, neraca perdagangan Jawa Timur juga masih mengalami defisit sebesar 768,65 juta dolar AS.