REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa duka cita terhadap para korban bencana gempa bumi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1) dini hari. Ia meminta seluruh masyarakat di wilayah tersebut agar tetap tenang dan dapat mengikuti petunjuk yang disampaikan para petugas di lapangan.
“Saya juga minta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk-petunjuk yang disampaikan oleh petugas di lapangan,” ujar Jokowi dalam pernyataan persnya, Jumat (15/1).
Gempa bumi pada Jumat (15/1) pukul 1:28 WIB di Majene tersebut terjadi dengan magnitudo 6,2. Gempa tersebut merupakan rangkaian gempa yang terjadi pada Kamis (14/1) dengan magnitudo 5,9 pukul 13:35 WIB. Presiden Jokowi juga telah menginstruksikan Kepala BNPB Doni Monardo, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kepala Basarnas Bagus Puruhito, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk melakukan tanggap darurat bencana.
BNPB per pukul 11:10 WIB mencatat terdapat sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 15 ribu lainnya mengungsi di Kabupaten Majene. BPBD Kabupaten Majene melaporkan terdapat delapan warganya yang meninggal dunia akibat bencana ini.
Bencana ini juga mengakibatkan kerusakan bangunan dan fasilitas publik yakni sebanyak 62 unit rumah rusak, 1 unit puskesmas rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi seluler tak stabil, dan juga longsor di tiga titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju.
Sementara itu, BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah di Sulawesi Barat agar mewaspadai terjadinya gempa susulan. BMKG juga mengingatkan kemungkinan terjadinya potensi tsunami di wilayah tersebut. Hingga pukul 06:00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 28 kali gempa bumi di wilayah itu.