Kamis 14 Jan 2021 17:41 WIB

Pakar: Vaksinasi tak Serta-merta Hentikan Pandemi

Seseorang harus tetap menjalankan protokol kesehatan meski sudah divaksin.

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan keberadaan vaksin Covid-19 tidak serta merta menghentikan pandemi Covid-19. Karena itu, seseorang harus tetap menjalankan protokol kesehatan meski sudah divaksin.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan keberadaan vaksin Covid-19 tidak serta merta menghentikan pandemi Covid-19. Karena itu, seseorang harus tetap menjalankan protokol kesehatan meski sudah divaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan keberadaan vaksin Covid-19 tidak serta merta menghentikan pandemi Covid-19. Karena itu, seseorang harus tetap menjalankan protokol kesehatan meski sudah divaksin.

“Meskipun sudah divaksinasi, bukan berarti bisa melepaskan masker. Tetap harus menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan hal itu berlangsung setahun hingga dua tahun,” ujar Amin dalam webinar yang diselenggarakan Yayasan Kanker Payudara Indonesia “Vaksin Covid-19: Tak Kenal Maka Tak Kebal - Komorbid Bolehkah?” yang dipantau di Jakarta, Kamis (14/1).

Dia menjelaskan usai divaksinasi tidak langsung menjadi kebal dan membutuhkan waktu dua minggu hingga tiga minggu untuk membangkitkan kekebalan tubuh. Bahkan ada beberapa kejadian yang mana setelah divaksinasi terinfeksi Covid-19.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement