Rabu 13 Jan 2021 17:28 WIB

Kasus Terus Naik, Rumah Sakit di Jakarta Berubah Fungsi

Rumah sakit jiwa di Duren Sawit sudah diubah menjadi layanan bagi pasien Covid-19.

Petugas medis melakukan pendataan saat mengantarkan pasien covid-19 ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta, Sabtu (9/1). Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria fasilitas ruang isolasi di 101 rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta terus menipis hingga 85 persen akibat terjadi lonjakan kasus positif covid-19 sepanjang bulan Desember hingga Januari 2021. Republika/Thoudy Badai
Foto:

Upaya lain mengurangi angka keterisian rumah sakit adalah lewat vaksinasi. Penerima vaksin diharapkan memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik terhadap Covid-19, sehingga seandainya penerima vaskin terinfeksi kadar penyakitnya bisa tidak terlalu parah.

Besok, Jakarta rencananya akan memulai pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Pada tahap pertama ini, sebanyak 60 ribu tenaga kesehatan (nakes) di Ibu Kota menjadi prioritas penerima vaksin.

"Kami menyiapkan dulu 60 ribu nakes yang kita berikan suntikan di tahap awal ini," kata Widyastuti.

Widyastuti menjelaskan, jumlah total tenaga kesehatan di Jakarta saat ini sekitar 131 ribu orang. Namun, untuk tahap awal ini, vaksin Sinovac yang diterima adalah sebanyak 120.040 dosis dan akan disuntikan dua kali kepada masing-masing orang. Rentang waktu penyuntikan vaksin pertama dan kedua, yakni dua pekan.

"(Tahap awal vaksinasi) karena kami menerima dosisnya 120.040 dosis, dengan catatan harus dipastikan satu orang aman mendapatkan dua dosis," ujarnya.

Selain tenaga kesehatan, Widyastuti menyebut, akan ada 20 tokoh masyarakat yang juga menjadi penerima dalam vaksinasi tahap awal ini. Namun, dia belum menjelaskan secara rinci siapa saja tokoh-tokoh yang akan menerima vaksin tersebut.

"Kami masih memastikan dulu untuk pencanangan nanti," ucapnya. Ia mengungkapkan, jatah dosis untuk tokoh masyarakat itu tidak masuk dalam vaksin yang diberikan untuk nakes. Dia menuturkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan kuota khusus untuk tokoh-tokoh tersebut.

"Yang utamakan tenaga kesehatan, tetapi pada saat pencanangan sesuai dengan arahan tim pusat, ada keterwakilan berbagai unsur termasuk tokoh masyarakatyang menjadi panutan," ungkap dia.

Pakar Imunologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Deshinta Putri Mulya, meminta masyarakat tidak ragu terhadap keamanan vaksin Sinovac yang akan diberikan pemerintah secara gratis sebab keamanan vaksin telah dipastikan. "Jadi selayakanya masyarakat tidak memiliki keraguan pada vaksinasi yang akan diberikan," kata Deshinta dalam talkshow kesehatan terkait Vaksin Covid-19 yang digelar oleh RSA UGM secara virtual.

Deshinta menuturkan program vaksinasi Covid-19 akan sukses apabila dilandasi kerja sama yang baik oleh semua pihak, baik pemerintah, fasilitas pelayanan vaksin, maupun masyarakat. Hal tersebut sangat penting dilakukan agar dapat mencapai herd immunity atau kekebalan populasi supaya pandemi Covid-19 di Tanah Air segera berakhir. "Masyarakat diharapkan mengikuti dan memahami informasi dari sumber yang kompeten sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman akan vaksinasi," kata dia.

Lebih lanjut, Kepala Divisi Alergi Imunologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini menjelaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan oleh dokter, perawat, atau bidan yang telah memiliki kompetensi.

Sebelum pemberian vaksin dilakukan, katanya, akan didahului skrining status kesehatan, baik terkait penyakit penyerta maupun status infeksi Covid-19. Dalam pelaksanaannya juga tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan.

Dokter Spesialis Paru RSA UGM dr. Siswanto mengatakan jika saat ini kasus Covid-19 memasuki titik kritis karena kasus terkonfirmasi terus meningkat dari waktu ke waktu. Sementara itu kapasitas perawatan di rumah sakit terbatas. Untuk itu, kehadiran vaksin menjadi salah satu solusi dalam mencegah penyebaran Covid-19.

"Meski sudah ada vaksin, tapi kita tidak boleh lengah hanya mengandalkan vaksin saja. Gerakan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan harus tetap dilakukan," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) DIY Dr. dr. Darwito juga meminta masyarakat tidak khawatir dengan keamanan vaksin Covid-19. "Ya tidak usah khawatir selama vaksin itu sudah masuk di Indonesia dan punya surat izin edar, berarti sudah di-approve (disetujui) oleh yang berkompeten, yaitu BPOM (Badan Pemeriksa Obat dan Makanan)," kata Darwito.

Mantan Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Yogyakarta ini menegaskan bahwa apabila vaksin telah disetujui oleh BPOM, maka tidak perlu lagi dikhawatirkan dari sisi keamanan. "Yang namanya di-approveitu ya sudah yang paling baik, yang paling minim efek sampingnya," kata dia.

photo
Proses Registrasi dan Verifikasi Penerima Vaksin Covid-19 - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement