Rabu 13 Jan 2021 14:44 WIB

Presiden Jokowi Memberikan Contoh Mau Divaksin Covid-19

Fauzan menyerukan untuk melawan informasi menyesatkan terkait vaksin Covid-19.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalani suntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Foto: @jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalani suntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program vaksinasi Covid 19 di Indonesia mulai dilakukan secara serentak. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai orang pertama yang ikut vaksinasi sudah disuntik vaksin Sinovac buatan Cina di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (13/1).

Sebagai kepala negara, Jokowi memberikan contoh teladan bagi masyarakat agar tidak takut menjalani vaksinasi. Pasalnya, dengan vaksinasi maka menjadi salah satu cara untuk mengakhiri pandemi Covid 19.

Ketua Umum Angkatan Muda Partai Berkarya (AMPB) Fauzan Rachmansyah mengapresiasi Presiden Jokowi yang mau menjadi orang pertama disuntik vaksin. Keputusan itu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap seluruh kebijakan pemerintah dalam mengakhiri pandemi.

“Kerja nyata dan cepat Pak Presiden mendatangkan vaksin seperti datangnya air di tengah dahaga. Ayok kita vaksin," katanya dalam siaran di Jakarta, Rabu (13/1). Fauzan pun kagum dengan keputusan Jokowi itu.

Fauzan mengajak seluruh masyarakat dan anak muda, khususnya kader muda Partai Berkarya untuk mensosialisasikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat. Dia juga mengimbau agar seluruh masyarakat Indonesia tidak takut divaksin karena sudah terbukti keamanan dan khasiatnya.

"Presiden sudah memberikan contoh dan mau divaksin. Ini pertanda kalau vaksin aman bagi manusia. Ini benar-benar hadiah bagi masyarakat dimasa sulit dari pemerintah," ucapnya.

Tak ketinggalan, Fauzan menyerukan untuk melawan informasi menyesatkan terkait vaksin Covid-19. Sebab, semua institusi sudah menyatakan keamanan dan kehalalan vaksin Sinovac.

"Kita tahu BPOM sudah mengeluarkan izin edar vaksin dan menyatakan kemanjurannya. MUI sudah menyatakan vaksinnya halal. Jadi kita jangan ikuti sesatnya orang yang ga mau vaksin. Presiden saja jadi yang divaksin pertama. Kita harus sosialisasikan vaksin dengan keren,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement