REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 9.160 dosis vaksin Sinovac untuk Covid-19 tiba di Kota Bogor, Selasa (12/1) sekitar pukul 14.00 WIB. Vaksin dikirim dari Bandung menggunakan mobil box berpendingin dan langsung dibawa ke dalam gudang farmasi Dinkes Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, usai menyambut kedatangan vaksin, mengatakan Kota Bogor siap melaksanakan vaksinasi pada 14 Januari mendatang.
"Kita sudah siap semua untuk melakukan pemberian vaksin yang dilakukan tanggal 14 Januari. Nanti didahului oleh sepuluh penerima, yaitu Pak Wakil Wali Kota, Forkopimda, Ketua MUI, Direktur Rumah Sakit dan Kadinkes," kata Bima Arya, Selasa (12/1).
Kemudian, lanjut Bima Arya, vaksinasi dilakukan bertahap untuk 9.150 penerima, yakni para tenaga kesehatan (nakes). Pemberian vaksin Covid-19 tahap pertama tersebut akan dilakukan di 64 fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).
Di antaranya rumah sakit, puskesmas, dan klinik yang sudah dijadwalkan dan bertahap selama dua bulan.
“Ini tahap pertama dulu. Ini diprioritaskan untuk 9.150 nakes dulu, semua sudah diinfokan, sudah tahu hari apa, kapan, dan di mana di 64 fasilitas kesehatan,” jelasnya.
Mengenai keluhan masyarakat terkait vaksinasi, Bima Arya mengungkapkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menyatakan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) terkait vaksin. “Kita berpegangan kepada itu,” tuturnya.
Di lokasi yang sama, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, jajarannya akan memberikan pengamanan 24 jam terhadap vaksin dengan menempatkan sejumlah personel di Dinkes Kota Bogor.
“Kami dari pihak Polresta Bogor akan memberikan pengamanan 24 jam vaksin ini, sebanyak yang disampaikan, sampai dengan semua terdistribusikan kepada para nakes,” kata Susatyo.
Selain melakukan penjagaan terhadap vaksin, dia juga mengaku akan mengerahkan tim polisi siber untuk menghalau berita hoax demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.
"Kita ingin masyarakat aman dan nyaman, pikirannya tidak terganggu dengan berita berita hoax yang bisa membuat masyarakat pesimistis, kita harus bangun pikiran sehat dari pada masyarakat kita di Kota Bogor ini," ujarnya.