Selasa 12 Jan 2021 15:51 WIB

Daftar Negara Pengguna Vaksin Sinovac Bertambah

Malaysia tandatangani kesepakatan 23,9 juta dosis vaksin Sinovac.

Seorang pasien menunjukkan kartu vaksinasi COVID-19 saat simulasi pemberian vaksin COVID-19 Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Simulasi tersebut digelar sebagai persiapan penyuntikan vaksinasi COVID-19 yang rencananya akan dilakukan oleh pemerintah pada 13 Januari 2021.
Foto:

Indonesia terus bersiap melakukan program vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin Corovac produksi Sinovac China. Hari ini Indonesia kembali menerima kedatangan tahap ketiga vaksin dari perusahaan biofarmasi Sinovac Biotech Ltd. Dalam pengiriman ini, sebanyak 15 juta dosis bulk vaksin Sinovac tiba melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta pada pukul 12.20 WIB.

Disiarkan melalui saluran Youtube Sekretariat Presiden, 15 juta dosis bulk vaksin ini kembali dibawa oleh maskapai Garuda Indonesia. Selanjutnya, bahan baku vaksin ini akan diolah oleh PT Bio Farma menjadi vaksin siap pakai.

“Baru saja kami dengan Menteri Agama dan Direktur Utama Garuda meninjau proses uploading vaksin Sinovac yang baru saja tiba di Tanah Air sebanyak 15 juta dosis,” kata Kepala BNPB Doni Monardo saat konferensi pers.

Ia mengatakan, kedatangan tahap ketiga vaksin Sinovac ini akan menambah jumlah dosis vaksin yang ada di Indonesia untuk pelaksanaan vaksinasi kepada seluruh masyarakat.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, sebelumnya menyampaikan, dengan pengolahan 15 juta dosis bulk vaksin ini maka Indonesia akan memiliki 12 juta vaksin jadi pada awal Februari nanti.

Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah telah mendatangkan tiga juta vaksin Covid-19 Sinovac dalam dua tahap. Pada tahap pertama, pemerintah menerima 1,2 juta vaksin Sinovac pada Ahad (6/12). Kemudian pada tahap kedua, sebanyak 1,8 juta vaksin Covid-19 Sinovac yang berasal dari Cina tiba di Indonesia.

Program vaksinasi sendiri rencananya akan dilakukan untuk pertama kalinya pada Rabu 13 Januari esok. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi orang pertama di Indonesia yang akan menerima suntik vaksin tersebut.

Vaksin Sinovac sendiri telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA)dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selain itu, vaksin Covid-19 asal Cina inipun telah resmi mendapatkan fatwa halal dari MUI.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta seluruh umat beragama di Indonesia agar tidak ragu mendapat vaksinasi Covid-19. Khusus untuk umat Muslim, Menag memastikan bahwa vaksin Sinovac produksi China tidak mengandung unsur babi. MUI, ujarnya, juga telah mengeluarkan fatwa bahwa vaksin halal dan suci.

"Kurang lebih begini. Pertama vaksin yang tidak memanfaatkan intifa' babi atau bahan yang tercemar babi dan turunannya. Kedua, tidak memanfaatkan bagian tubuh manusia atau juz' minal insan," kata Menag.

Aspek ketiga yang jadi pertimbangan MUI, ujar Yaqut, bahwa kandungan vaksin meski bersentuhan dengan najis mutawassitah sehingga berstatus mutanajis, sudah dilakukan penyucian secara syari atau tathhir syari. Keempat, MUI memastikan bahwa fasilitas produksi vaksin Covid-19 suci dan hanya digunakan untuk produk vaksin Covid-19.

"Artinya vaksin ini boleh digunakan untuk seluruh umat Islam selama terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten," katanya.

Yaqut mengingatkan bahwa seluruh agama mengajarkan untuk saling melindungi antarsatu sama lain. Vaksinasi Covid-19, ujarnya, merupakan salah satu cara untuk saling melindungi umat beragama.

photo
Indonesia mengimpor vaksin Covid-19 dari berbagai produsen vaksin dunia. - (Tim Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement