Senin 11 Jan 2021 21:40 WIB

Sekda Sumedang: Lebih dari 14 Rumah Tertimbun Longsor

Sejumlah rumah yang tertimbun longsor itu berjejeran di dataran yang miring.

Suasana Pemukiman yang terlihat di kawasan lereng perbukitan, di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (11/1/2021). Pemerintah Kabupaten Sumedang berencana melakukan pengkajian ulang terkait perizinan permukiman di kawasan perbukitan karena dari data PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM sejumlah wilayah di Kabupaten Sumedang masuk dalam kondisi menengah-tinggi potensi pergerakan tanah.
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Suasana Pemukiman yang terlihat di kawasan lereng perbukitan, di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (11/1/2021). Pemerintah Kabupaten Sumedang berencana melakukan pengkajian ulang terkait perizinan permukiman di kawasan perbukitan karena dari data PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM sejumlah wilayah di Kabupaten Sumedang masuk dalam kondisi menengah-tinggi potensi pergerakan tanah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang Herman Suryatman mengatakan lebih dari 14 rumah yang tertimbun longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Dia mengatakan, ada potensi lebih dari 14 rumah yang tertimbun tanah.

Sebab, longsor di kawasan tersebut terjadi sebanyak dua kali, sedangkan catatan 14 rumah itu berdasarkan data longsor awal. "Ada longsor susulan, nah yang susulan itu akan kita konfirmasi, kemungkinan lebih dari 14 rumah," kata Herman di Posko Pencarian dan Penyelamatan Longsor Cimanggung, Senin (11/1).

Baca Juga

Sejumlah rumah yang tertimbun itu berjejeran di dataran yang miring. Di atas pemukiman itu, ada pemukiman lagi yakni Komplek SBG Parakan Muncang dengan diselingi oleh lahan miring yang minim vegetasi.

Beberapa rumah di Komplek SBG yang berada di atas lokasi longsor itu pun mengalami kerusakan karena tanah yang ambrol. Herman mengatakan, Pemkab Sumedang telah meminta warga di Komplek SBG untuk mengevakuasi diri sebagai langkah mitigasi.

Sebab, longsor susulan berpotensi kembali terjadi. "Ada 125 KK untuk pengungsi di SBG, dan kita akan mobilisasi untuk pindah ke tenda pengungsian yang sedang dibangun sekarang," kata Herman.

Selain itu, sejumlah rumah di lokasi longsor juga sudah dikosongkan sementara. Menurutnya, hal itu juga merupakan rekomendasi dari Badan Geologi yang menyatakan area tersebut rawan bencana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement