REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyebutkan, tiga keluarga korban penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 asal Kabupaten Tulangbawang Barat akan mendapatkan haknya, berupa santunan asuransi dari pihak terkait.
"Kapasitas kami sebagai koordinator daerah, terkait dengan musibah ini kami ingin menjamin tiga orang yang menjadi korban itu benar-benar mendapatkan haknya," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung, Bambang Sumbogo di Kota Bandarlampung, Senin (11/1).
Bambang berharap semua proses evakuasi dan identifikasi yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan baik. Sehingga, klaim asuransi untuk ahli waris tiga korban penumpang dapat dicairkan. "Apapun itu, ada keluarga yang ditinggalkan oleh tiga korban tersebut, sehingga kita harapkan asuransinya keluar juga, agar masa depan anak dan istrinya dapat terjamin," kata Bambang.
Dia menuturkan, Pemprov Lampung tidak menyediakan posko crisis center terkait tiga warganya menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwajaya Air, Sabtu (9/1). Namun, pihaknya dan instansi terkait siap memfasilitasi keluarga korban yang ingin pergi ke Jakarta untuk melihat prosesi pencarian korban pesawat Sriwijaya Air.
"Untuk posko khusus kami tidak menyediakan karena posko crisis center hanya ada dua yakni di Bandara Sukarno Hatta di Terminal 2D dan Bandara Supadio. Namun kami siap dan memfasilitasi pengaduan masyarakat," kata Bambang.
Dia menuturkan, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi sudah meminta Bupati Tulangbawang Umar Ahmad untuk segera menemui keluarga korban guna memberikan semangat kepada mereka. "Untuk bantuan dari pemerintah itu kami sudah ada mekanismenya, tapi untuk sementara Gubernur telah meminta Bupati setempat untuk segera menemui kelurga korban," kata Bambang.
Dia pun menghimbau kepada masyarakat yang ingin melakukan perjalanan baik udara, darat dan laut agar berhati-hati dan waspada sebab cuaca saat ini sedang ekstrem. "Untuk masyarakat yang sedang dalam perjalanan baik melalui darat, laut dan udara saya harap lebih berhati-hati dan waspada karena cuaca sedang ekstrem," kata Bambang.
Diketahui pesawat Sriwijaya Air Boeing 735-500 dengan kode penerbangan SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak mengalami kecelakaan setelah sempat kehilangan kontak, dalam kejadian tersebut tercatat dalam daftar manifest terdapat tiga orang warga Lampung di antara 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.