REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Puluhan tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Garut dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, berdasarkan informasi terakhir yang ada, sedikitnya 23 nakes dari sejumlah puskesmas positif Covid-19.
“Informasi terakhir ada 23 yang terkonfirmasi positif. Ada satu bidan juga meninggal,” kata dia saat dihubungi wartawan, Sabtu (9/1).
Ia menjelaskan, nakes positif Covid-19 yang meninggal dunia itu awalnya didiagnosis tifoid. Namun, setelah dilakukan uji usap (swab test), nakes itu juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Menurut Leli, nakes tersebut sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Lantaran kondisinya membaik, nakes tersebut diperbolehkan untuk pulang dan menjalani isolasi mandiri. “Meninggal saat isolasi mandiri,” kata dia.
Sementara untuk 23 nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19, sebanyak lima orang di antaranya menjalani isolasi mendiri. Sementara sisanya menjalani isolasi di tempat yang telah disediakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut. Ia menyebutkan, seluruh nakes itu berasal dari sejumlah puskesmas di Kabupaten Garut. “Kalau rumah sakit saya tidak hitung. Itu puskesmas saja. Di rumah sakit mah banyak yang positif. Sekira 30 orang,” kata Leli.
Menurut dia, banyaknya nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu tentu membuat pelayanan kesehatan terganggu. Sebab, para nakes yang posiif harus menjalani isolasi, sementara nakes yang masuk daftar kontak erat mesti karantina mandiri di rumahnya. “Memang pelayanan terganggu. Pelayanan jadinya dibatasi,” kata dia.