Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya dr. Bhramana Askadar menyampaikan, sebenarnya pasien yang dirawat di rumah sakit (RS) di Kota Pahlawan, tidak sepenuhnya berasal dari Surabaya. "Saat ini, kondisinya tidak seratus persen pasien adalah warga Surabaya sendiri," kata dia.
Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Hermin menyebut, situasi di Surabaya ini menerima rujukan dari luar kota masih 50 persen. Apalagi, menurutnya, saat ini ditolong oleh RS darurat seperti Hotel Asrama Haji (HAH) dan RS Lapangan di Indrapura. "Pasien-pasien orang tanpa gejala (OTG) juga ditampung di situ," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita menambahkan, hingga saat ini, berdasarkan data yang tercatat masih ada sekitar 112 tempat tidur tanpa tekanan negatif yang siap digunakan. Dia pun mengimbau kepada rumah sakit untuk mengarahkan pasien di Hotel Asrama Haji (HAH) apabila kondisi pasien sudah lebih baik.
“Itu untuk mencegah antrean sehingga di IGD tidak terlalu banyak. Kalau saya lihat minggu lalu dibandingkan sekarang sudah berkurang,” ujarnya.