REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR - Pelayanan kepada masyarakat di Pengadilan Agama Cianjur, Jawa Barat dihentikan hingga tiga hari ke depan. Ini karena seorang hakim terkonfirmasi positif Covid-19 setelah tes cepat antigen. Dia selanjutnya menjalani isolasi di Vila Ciherang, Cipanas.
Pimpinan Humas Pengadilan Agama Cianjur Asep saat dihubungi di Cianjur pada Rabu mengatakan sebelumnya hakim senior di PA Cianjur itu mengeluhkan sakit sehingga dilakukan tes cepat antigen dengan hasil positif. Yang bersangkutan pun langsung menjalani isolasi.
"Semua kegiatan di kantor dihentikan. Seluruh karyawan bekerja di rumah atau work from home, sedangkan 50 agenda sidang ditunda. Semua pelayanan akan kembali dibuka tiga hari ke depan atau tanggal 8 Januari," katanya.
Seharusnya, kata dia, pada Rabu terdapat 50 sidang gugatan cerai yang digelar di Pengadilan Agama Cianjur. Namun seorang hakim dinyatakan positif sehingga seluruh kegiatan dihentikan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Sejumlah pegawai yang sempat berkontak langsung dengan hakim tersebut menjalani tes cepat antigen dan tes usap guna memastikan kondisi kesehatan masing-masing. "Semua karyawan langsung dilakukan tes cepat antigen, sebagai upaya memastikan kondisi kesehatannya," kata Asep.
Kegiatan di Pengadilan Agama Cianjur akan kembali dibuka secara normal setelah area kantor disemprot disinfektan untuk menjamin tidak ada virus yang tertinggal. "Untuk layanan dokumen banding masih bisa dilayani karena beberapa pegawai masih dapat melayani," jelasnya.
Hingga saat ini, penularan Covid-19 di Cianjur terus meningkat. Hingga pekan ini, 1.400 pasien positif menjalani isolasi. Sebanyak 55 persen di antaranya sembuh dan sudah dapat kembali beraktivitas. Seiring tingginya angka penularan, Dinkes Cianjur berencana menambah ruang isolasi.