REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mendapatkan Sertifikat Insinyur Profesional Utama (IPU) dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
"Saya pribadi merasa mendapat kehormatan menerima sertifikat IPU. Pengalaman praktik keinsinyuran di Rekayasa Industri dalam rancang bangun dan perekayasaan pabrik, construction management, project management, dan pengalaman di dalam memperjuangkan kebijakan industri nasional ketika menjadi anggota DPR RI pada 2004-2009 ternyata menjadi pertimbangkan pengakuan kompetensi keinsinyuran dari PII tersebut," kata Hasto usai menerima sertifikat di Jakarta, seperti dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/1)
Dalam rekam jejak keinsinyuran, Hasto Kristiyanto telah menerima kualifikasi Insinyur Profesional Madya ketika bekerja di PT Rekayasa Industri.
Hasto sendiri, meskipun sejak 2002 memilih pensiun dini dari PT Rekayasa Industri, lalu secara total aktif di politik. Di dalam karir politiknya terus mendorong lahirnya kebijakan industri nasional yang mengedepankan semangat berdikari.
"Dalam Rakernas I Partai awal 2019 yang lalu, PDI Perjuangan secara khusus membahas politik industri berdikari. Hal tersebut merupakan terobosan, bagaimana partai politik membahas hal strategis terkait politik industri yang mengabdi pada tujuan bernegara," kata Hasto.
PII juga menyerahkan sertifikat itu kepada sejumlah tokoh, antara lain, Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono. Ketua Umum PII Heru Dewanto mengatakan, sertifikat itu diberi untuk mendorong peningkatan kualitas profesi keinsinyuran.
Menurut dia, PII merupakan wadah organisasi profesi insinyur Indonesia sesuai ketentuan UU Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran terus berkomitmen meningkatkan kompetensi insinyur Indonesia.
"Sertifikat IPU tersebut diberikan setelah mempertimbangkan kompetensi, track record penerima sertifikat di bidang keinsinyuran, serta sumbangsih di dalam kegiatan teknik dan sumbangsih kebijakan berdasarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya guna di dalam praktik keinsinyuran," ujarnya.
Sakti Wahyu Trenggono yang saat ini menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan, dalam jejak karier keinsinyurannya, telah membangun menara telekomunikasi untuk disewakan ketika operator masih boleh membangun menara sendiri. Dengan pola baru pemanfaatan bersama tersebut, terjadi efisiensi operator.
Ketika menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan, Trenggono telah mendorong industri alutsista di dalam negeri. Di samping itu, Trenggono melihat ketahanan pangan sebagai masalah ketahanan nirmiliter yang perlu memperoleh perhatian selain ketahanan militer, terutama seperti saat adanya pandemi COVID-19 19.
Sedangkan Arifin dianggap telah terlibat di litbang industri pupuk, menyusun dan meletakkan fondasi kuat di rekayasa enjinering industri pupuk. Hal ini diterapkan, dijalani dengan baik, ketika menjadi dirut di Petrokimia Gresik dan menjadi orang nomor satu di Pupuk Indonesia.
Selain itu, perlu dicatat Arifin membuat langkah cepat yang mendukung pembangunan industri, sehingga berhasil memberikan harga gas yang menarik untuk industri hilir terutama industri petrokimia.