REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemprov Jabar, siap melakukan vaksinasi Covid 19. Menurut Ketua Umum Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar Ridwan Kamil, untuk program vaksinasi, Jabar akan mendapatkan kuota vaksin 97 ribu dosis di tahap 1.
Jadi, vaksin itu akan diberikan untuk 44 ribu tenaga kesehatan yang akan dipilih untuk 2 kali penyuntikan. Rencananya, penyuntikan dilakukan pada pekan ke 3 bulan Januari ini.
"Jabar sudah menyiapkan vaksinator atau orang yang menyuntikkan vaksin. Yakni, tadinya 10 ribu orang dilatih menjadi 11 ribu orang. Jadi Alhamdulillah provinsi Jabar siap," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai menggelar rapat kordinasi penanggulangan Covid-19 di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (5/12).
Menurut Emil, Jabar akan memiliki 10 kali lipat lebih petugas vaksinator. Jadi, akan berlimpah tim yang melakukan penyuntikan vaksin."Saya juga minta kabupaten/kota untuk simulasi vaksin diwilayah masing-masing. Kalau Bogor, Bekasi sudah simulasi sisanya saya minta oleh bupati/wali kota di kabupaten/kota se Jabar," paparnya.
Menurut Emil, ia sudah berkoordinasi ke pusat untuk mempercepat waktu vaksinasi. Karena, pemerintah menyatakan vaksinasi ini selesai 15 bulan. "Padahal menurut kami kelamaan. Berarti baru selesai mendekati pertengahan 2022 untuk orang yang terakhir vaksin," katanya.
Emil berharap bisa disimulasikan agar pemberian vaksin bisa lebih cepat. Yakni selasai hanya selama 12 bulan bahkan 6 bulan. "Itu hanya bisa dijawab jika jumlah lokasi tempat vaksin di Jabarnya 2 kali lipat. Sementara di Jabar baru 1.100 lokasi. Saya berharap bisa 2 ribu lokasi," katanya.
Oleh karena itu, menurut Emil, ia akan menjadikan kantor fasilitas negara TNI Polri menjadi lokasi tambahan tempat vaksin di Jabar. "Kami usulkan ke pusat bisakah vaksinasi itu satu orang durasinya tidak 45 menit karena makan waktu lama. Minimal 30 menit per orang akan membantu penyuntikan di jam normal tanpa lembur," katanya.