Selasa 05 Jan 2021 08:08 WIB

Pemkot Salatiga Lanjutkan Target Pembangunan yang Terhambat

Pemkot sambut tahun 2021 dengan optimistis, apalagi dengan adanya vaksin

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Salatiga, Yuliyanto (depan kiri) saat menghadiri Sarasehan Awal Tahun 2021, Di Ruang Kaloka, Gedung Setda Kota Salatiga, Senin (04/01). Wali kota optimistis tahun 2021 pemerintahannya bisa mrlanjutkan kembali target pembangunan daerah yang terhambat pandemi di tahun 2020.
Foto: istimewa
Wali Kota Salatiga, Yuliyanto (depan kiri) saat menghadiri Sarasehan Awal Tahun 2021, Di Ruang Kaloka, Gedung Setda Kota Salatiga, Senin (04/01). Wali kota optimistis tahun 2021 pemerintahannya bisa mrlanjutkan kembali target pembangunan daerah yang terhambat pandemi di tahun 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA--Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga bertekad untuk bisa kembali melanjutkan pencapaian target visi misi Kota Salatiga, yang sempat tertunda akibat penanganan pandemi Covid-19 di tahun 2020.

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto mengatakan, ada beberapa alasan mengapa Pemkot Salatiga memiliki keinginan yang besar untuk kembali fokus mewujudkan arah pembangunan daerah 2022 yang telah disepakati.

Yakni meningkatkan perekonomian serta daya saing daerah menuju Salatiga yang mandiri, melalui integrasi pembangunan dalam rangka mewujudkan Kota Salatiga 'Hati Beriman yang Smart'.

Menurutnya, Pemkot Salatiga menyambut  tahun 2021 dengan penuh optimistis, apalagi dengan segera tersedianya vaksin Covid-19 dari pemerintah yang segera diberikan kepada masyarakat.

"Karena itu, saya mengajak seluruh elemen warga Kota Salatiga untuk melanjutkan pencapaian target visi misi Kota Salatiga di tahun 2021 ini," ungkapnya, pada Sarasehan Awal Tahun 2021, Di Ruang Kaloka, Gedung Setda Kota Salatiga, Senin (04/01).

Wali Kota Salatiga mengakui bahwa di Tahun 2020 bukan menjadi tahun terbaik, karena adanya pandemi Covid-19. Sehingga membuat pemkot harus melakukan refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19.

Apa yang telah direncanakan di tahun 2020 tak sedikit yang terpaksa harus tertunda. Namun hal itu, buka semata- mata kesengajaan tetapi merupakan kondisi akibat dari dampak pandemi Covid-19.

"Situasi yang memaksa  yang membuat kita harus mematuhi protokol kesehatan dan kita merealokasi anggaran untuk penanganan pandemi, baik di sektor kesehatan maupun sosial-ekonomi," ungkapnya.

Berdasarkan data terakhir, masih kata Yuliyanto, realisasi penggunaan anggaran penanganan Covid-19 tahun 2020, Pemkot Salatiga telah mencapi Rp 66,5 miliar atau sekitar 61,9 persen dari total anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 107,3 miliar.

Yakni terdiri dari belanja bidang kesehatan, penanganan dampak ekonomi hingga bantuan jaring pengamanan sosial, baik yang berupa anggaran kegiatan maupun Belanja Tak Terduga (BTT).

Kendati begitu, lanjutnya, secara garis besar, capaian kinerja maupun prestasi yang diraih oleh Pemkot Salatiga di tahun 2020 juga cukup baik. Diantaranya, berhasil mendapat opini WTP terhadap LKPD Salatiga ke empat kalinya.

Selain itu juga mampu mewujudkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Salatiga mencapai nilai tertinggi di antara daerah lain yang ada di Provinsi Jawa Tengah, dengan capaian angka 83,14.

Kota Salatiga juga mendapatkan penghargaan sebagai daerah favorit lomba inovasi daerah tananan normal baru, produktif dan aman Covid-19. "Saya beri apresiasi ke seluruh stakeholder yang ada dan semua jajaran yang membantu, termasuk semua perangkat daerah dan seluruh ASN yang telah bekerja keras dan berdedikasi tinggi untuk terus memberikan pelayanan dengan baik,” tegasnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement