REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo dr Atok Irawan menyatakan, pihaknya terpaksa mengeluarkan kebijakan menolak pasien positif Covid-19 yanh dirujuk dari rumah sakit lain. Kebijakan itu diambil menyusul kondisi RSUD Sidoarjo yang saat ini sudah kelebihan kapasitas.
"Memang kondisi kita sedang overload, bed (isolasi) kita tambah dari 175 jadi 225 sekarang sudah terisi 99 persen. Sehingga, langkah terbaik saat ini ya ditutup dulu," kata Atok dikonfirmasi Senin (4/1).
Atok mengaku, dalam beberapa hari terakhir ini memang cukup banyak pasien Covid-19 yang datang ke RSUD Sidoarjo. Tak hanya dari Sidoarjo, beberapa pasien juga datang dari daerah lain. Sepeeti Kota Batu, Mojokerto, bahkan ada juga dari Blora yang ingin merujuk pasien, namun ditolak.
"Memang untuk pasien rujukan kita tolak, tapi kalau ada pasien yang datang mau periksa tentu kita tidak bisa menolak. Kita akan melihat kondisi kalau (pasien non Covid-19) masih bisa rawat jalan maka akan kita sarankan itu dan beri obat. Sebab, sekarang banyak pasien yang sudah ada pneumoni yang butuh perawatan," ujarnya.
Atok mengakui sangat sulit jika dalam waktu dekat ini harus menambah bed untuk pasien Covid-19. Sebab, meskipun bed ditingkatkan, jika sumber daya manusia (SDM) kurang tetap akan kewalahan.
Sebagai antisipasi, ia menyampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo telah menunjuk hotel yang untuk sementara waktu digunakan untuk merawat pasien Covid-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan.