Senin 04 Jan 2021 08:24 WIB

Derap Mobil Listrik Indonesia: Bukan Lagi Mimpi

Sebagai raja nikel, Indonesia ingin jadi pemain utama di industri mobil listrik.

Menteri BUMN Erick Thohir sedang mengisi daya kendaraan listrik di stasiun pengisian mobil listrik (charging station) di Denpasar, Bali, Sabtu (2/1/2021).
Foto:

Oleh : Elba Damhuri, Kepala Republika Online

Arti penting pemain utama industri kendaraan listrik bagi Indonesia juga terkait dengan hasil riset IMF-Georgetown, yang menyebutkan 30-40 persen kendaraan yang ada di jalan merupakan kendaraan listrik. Ini artinya pasar kendaraan listrik sangat besar secara global dan domestik. 

Di Indonesia saja, pangsa pasar mobil listrik bisa mencapai 30-40 persen dari total kendaraan yang ada. Dengan memiliki pabrik baterai yang terintegrasi hingga menjadi produk mobil listrik maka Indonesia akan memainkan peran penting dalam rantai pasokan global mobil listrik. Indonesia tidak lagi menjadi pasar saja, tetapi juga menjadi bagian sebagai produsen.

Nilai ekonomi mobil listrik ini, seperti disinggung Menteri BUMN Erick Thohir, tidak hanya berasal dari produksi dan penjualan komponen baterainya. Tapi juga mencakup efisiensi penggunaan bahan bakar fosil di dalam negeri.

Ada manfaat bagi lingkungan, yang sejalan dengan misi mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan sirkular alias ramah lingkungan. Mobil listrik dinilai lebih ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak, sehingga akan mengurangi polusi udara dan juga polusi suara.

Pada sisi lain, Erick menyebut saat ini Indonesia mengimpor 1,5 juta barel per hari untuk BBM. Dengan adanya mobil listrik, ketergantungan impor minyak mentah dan BBM akan berkurang signifikan --bisa sampai 50-60 persen.

Tentu, Indonesia tidak boleh ketinggalan dalam industri kendaraan listrik ini. Semua negara utama sedang bergerak cepat dan cerdas untuk menguasai industri ini.

Seperti kata banyak pakar ekonomi politik global: siapa menguasai produksi dasar kendaraan listrik, maka akan menguasai dunia ----tidak lagi minyak mentah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement